Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah baru-baru ini mengeluarkan aturan mengenai penerapan sistem transaksi jalan tol nirsentuh atau yang dikenal dengan multi-lane free flow (MLFF). Dilansir dari KoranTempo edisi Selasa, 28 Mei 2024, aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024. Proyek MLFF ini dilaksanakan oleh PT Roatex Indonesia Toll System dan ditargetkan rampung pada 2029.
MLFF adalah sistem pembayaran jalan tol nirsentuh yang memungkinkan kendaraan melintas tanpa berhenti di gerbang tol. Kendaraan dilengkapi dengan perangkat elektronik seperti transponder atau kartu yang terhubung dengan akun pengguna.
Saat kendaraan melewati gerbang tol, perangkat ini akan mendeteksi dan mencatat transaksi secara otomatis tanpa interaksi fisik dengan petugas atau alat pembaca kartu tol.
Kelebihan MLFF
- MLFF memungkinkan kendaraan melewati titik tol tanpa berhenti, yang secara signifikan mengurangi waktu transaksi dan antrean kendaraan di gerbang tol. Menurut Direktur PT Roatex Indonesia Toll System, Gyula Orosz, sistem ini diharapkan mengatasi masalah kemacetan di pintu-pintu jalan tol yang selama ini menjadi masalah besar.
- Penggunaan MLFF akan menghemat waktu pengendara karena tidak perlu berhenti atau melambat untuk membayar tol. Ini sangat bermanfaat bagi komuter dan kendaraan komersial, menghasilkan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisiensi logistik yang lebih baik.
- Dengan aliran lalu lintas yang lebih lancar dan berkelanjutan, MLFF berkontribusi pada pengurangan polusi udara karena mengurangi jumlah berhenti-dan-jalan yang sering terjadi di gerbang tol.
- Risiko tabrakan belakang dan kecelakaan di sekitar plaza jalan tol berkurang secara signifikan karena tidak ada kebutuhan untuk berhenti mendadak.
- Operator jalan tol mendapatkan manfaat dari pengurangan biaya operasional karena tidak lagi memerlukan infrastruktur fisik seperti gerbang tol dan staf untuk menjaganya. Ini juga mengurangi biaya pemeliharaan yang terkait dengan gerbang tol
- Teknologi ini mengurangi kemungkinan kebocoran pendapatan dan memastikan semua kendaraan yang menggunakan jalan tol dikenai biaya dengan benar.
Kelemahan MLFF
- Salah satu tantangan terbesar adalah ancaman "ghost car" atau mobil yang dengan sengaja tidak membayar tol. Namun, Roatex telah menyiapkan antisipasi dengan menggunakan teknologi GNSS yang dapat memonitor kendaraan melalui GPS di ponsel pintar pengguna.
- Kemungkinan kesalahan dalam pembacaan nomor pelat atau identifikasi kendaraan dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam penagihan. Ini bisa terjadi karena kendaraan tidak melaju pada jalur yang ada (mixed traffic) dan kecenderungan laju antrean kendaraan yang berdekatan (platoon).
- Sistem ini bergantung pada sinyal komunikasi yang dapat terganggu oleh berbagai faktor lingkungan atau teknis, yang dapat menghambat kegiatan operasional.
- Infrastruktur MLFF membutuhkan investasi yang signifikan untuk teknologi seperti sensor, kamera, dan sistem komunikasi. Selain itu, infrastruktur ini juga memerlukan pemeliharaan yang rutin dan berkelanjutan, yang bisa menjadi beban biaya tambahan.
- Potensi masalah lainnya adalah jika saldo e-toll habis atau tidak cukup, atau jika saldo cukup tetapi tidak terbaca oleh sistem. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan tidak bisa melintasi tol dan mengakibatkan gangguan operasional.
Sistem ini digembar-gemborkan sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di gerbang tol dan meningkatkan efisiensi waktu serta biaya operasional. Namun, di balik potensinya, MLFF juga menghadirkan sejumlah tantangan yang perlu dipertimbangkan.
M RAFI AZHARI | RIANI SANUSI PUTRI | RIZKI DEWI A | VIVIA AGARTA
Pilihan Editor: Untung-Rugi Jalan Tol Nirsentuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini