Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar untuk Kendalikan Harga

Tomsi menyoroti bahwa 65 persen Pemda belum menjalankan operasi pasar. Jadi peringatan pertama bagi kepala daerah, yang akan dievaluasi tiga kali.

13 Maret 2024 | 15.51 WIB

PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi saat meninjau pasar sembako murah di kantor Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 6 Februari 2024. Sembako yang ditebus dengan harga Rp 100 ribu berisi beras, minyak 2 liter, gula,tepung terigu, mie instan atau di total dengan harga pasaran sebesar Rp 135 ribu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi saat meninjau pasar sembako murah di kantor Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Rabu, 6 Februari 2024. Sembako yang ditebus dengan harga Rp 100 ribu berisi beras, minyak 2 liter, gula,tepung terigu, mie instan atau di total dengan harga pasaran sebesar Rp 135 ribu. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir mengimbau pemerintah daerah menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga beras. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 75 persen wilayah di Indonesia masih mengalami kenaikan harga beras.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Dari laporan mingguan yang kami terima bahwa 196 daerah yang melaksanakan operasi pasar, jadi kurang lebih masih sekitar 250 daerah yang belum melaksanakan operasi pasar tersebut,” ujar Tomsi, melalui keterangan tertulisnya, Rabu, Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal itu disampaikan Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, pada Rabu, 13 Maret 2024. Tomsi menjelaskan, meskipun Bulog melaporkan stok beras mencukupi di seluruh daerah, namun masih terdapat sekitar 250 daerah yang belum melakukan operasi pasar. 

Dia juga menggarisbawahi pentingnya koordinasi antara Bulog dan kepala daerah serta pentingnya pengecekan lapangan langsung oleh kepala daerah. Tomsi menyoroti bahwa 65 persen Pemda belum menjalankan operasi pasar. Dia mengingatkan agar kepala daerah lebih memperhatikan pelaksanaan operasi pasar untuk menjaga harga beras tetap stabil.

“Daerah-daerah yang lain tidak melaporkan melaksanakan operasi pasar, padahal stoknya cukup, kemudian harga naik, mohon untuk teman-teman kepala daerah bisa menjadi lebih perhatian terhadap pelaksanaan operasi pasar ini,” ujar Tomsi.

Dia juga menekankan agar harga komoditas lain seperti cabai merah, cabai rawit, telur ayam, daging ayam, dan minyak goreng juga dikendalikan. Dia mengingatkan bahwa hal ini merupakan peringatan pertama bagi kepala daerah, yang akan dievaluasi hingga tiga kali.

Tomsi berharap pengawasan terhadap kenaikan harga bahan pokok semakin diperkuat, dengan Satgas Pangan di daerah didukung oleh para pemangku kepentingan terkait. 

Langkah-langkah pengendalian dan deteksi kenaikan harga perlu dilakukan secara terus-menerus, termasuk dengan mendorong gerakan menanam di tingkat lokal, terutama untuk mengatasi kenaikan harga cabai.

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Alumni President University jurusan International Relations, Strategic and Defense Studies. Menulis tentang Politik, Ekonomi, Seni, dan Gaya Hidup. Bukunya terbit pada 2020, Gender Inequality in Southeast Asia: An Itinerary to the Light.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus