Borobudur Ada Bukan untuk Keuntungan Semata

Biksu dan budayawan mengkritik rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang menjadi Rp 750 ribu. Menghambat umat Buddha yang hendak beribadah dan orang yang ingin mempelajari budaya Jawa.

7 Juni 2022 | 00.00 WIB

Perbesar

Umat Budha bermeditasi jelang perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di pelataran candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,16 Mei 2022. ANTARA/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Kenaikan harga tiket Candi Borobudur mendapat kritik dari kalangan agamawan dan budayawan.
Dianggap memberatkan umat Buddha yang hendak beribadah dan orang yang ingin mempelajari budaya Jawa.
Pengaturan jumlah pengunjung 1.200 per hari tidak perlu dibarengi dengan kenaikan tarif.

YOGYAKARTA – Biksu dan budayawan menolak rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Mereka meminta pemerintah membatalkan wacana tersebut karena menilai kebijakan itu hanya menguntungkan segelintir orang kaya.

Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini

Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
Akses penuh seluruh artikel Tempo+
Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
Fitur baca cepat di edisi Mingguan
Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo

Lihat Benefit Lainnya

luhut-binsar-pandjaitan

kenaikan-tiket-candi-borobudur

harga-tiket-pesawat

candi-borobudur

Shinta Maharani

Lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Yogyakarta. Menjadi Koresponden Tempo untuk wilayah Yogyakarta sejak 2014. Meminati isu gender, keberagaman, kelompok minoritas, dan hak asasi manusia

Edisi 27 April 2025