Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengikuti sesi foto Joint Leaders’ Session Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum Ke-2 di Bali, 2 September 2024. Rapat ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Momen ini terjadi setelah Presiden Jokowi menyambut para tamu negara sebelum forum dimulai. Sesuai protokol agenda internasional, kepala negara menyambut para pemimpin dengan menyalami satu per satu. Seperti Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai, Presiden Zanzibar Hussein Ali Mwinyi, Presiden Rwanda Paul Kagame, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao serta Wakil Presiden Zimbabwe K.C.D. Mohadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terpantau dari YouTube Sekretariat Presiden, sebelum sesi foto, Prabowo terlihat sudah bersama Jokowi untuk menuju tempat yang disediakan. Di sana para pemimpin dan partisipan sudah bersiap untuk foto, dengan latar Joint Leaders’ Session HLF MSP dan IAF Ke-2.
Tempo belum mendapat keterangan dari protokol Istana Kepresidenan mengenai ini. Namun Jokowi sudah beberapa kali memperkenalkan Prabowo dalam acara-acara internasional. Misalnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 pada Mei lalu di Bali.
Kemudian pada saat menggelar jamuan santap malam untuk para pemimpin dan delegasi yang hadir pada IAF ke-2, di Intercontinental Bali Resort, Ahad kemarin, Jokowi memperkenalkan Prabowo yang akan dilantik bulan depan sebagai penerusnya.
Istana menyebut hal ini mencerminkan transisi kepemimpinan yang mulus dan komitmen Indonesia untuk terus menjalin hubungan erat dengan negara-negara sahabat di Afrika.
"Pada kesempatan yang penuh kegembiraan ini, izinkan saya memperkenalkan Presiden terpilih Indonesia, Bapak Prabowo Subianto yang akan dilantik bulan depan dan akan memimpin Indonesia di masa depan," kata Jokowi.
Rangkaian IAF dan MSP dihadiri oleh lebih dari 1.400 peserta. Tidak hanya melibatkan para kepala negara dan menteri, tetapi juga sektor swasta dan BUMN, serta akan fokus kepada topik seperti energi, kesehatan, ketahanan pangan, dan juga pertambangan.
Foto 
