Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

9 Januari 2019 | 11.16 WIB

Anak-anak pengungsi korban Tsunami Selat Sunda membaca doa dalam kegiatan Istighosah di pengungsian Labuan, Pandeglang, Banten, 31 Desember 2018. Istighosah Doa dan Dzikir bersama tersebut dilaksanakan menjelang pergantian tahun baru 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Anak-anak pengungsi korban Tsunami Selat Sunda membaca doa dalam kegiatan Istighosah di pengungsian Labuan, Pandeglang, Banten, 31 Desember 2018. Istighosah Doa dan Dzikir bersama tersebut dilaksanakan menjelang pergantian tahun baru 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah membedakan soal ujian nasional atau UN untuk siswa di sekolah darurat bencana. Ujian harus disesuaikan dengan batas pembelajaran yang mampu diselesaikan di sekolah itu.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan banyak sekolah darurat tidak mampu menyelesaikan kurikulum nasional. "Situasi dan kondisi sekolah darurat serba darurat, juga proses pembelajarannya serta sarana dan prasarana pembelajarannya serba kekurangan." Retno menyampaikannya melalui keterangan tertulis, Rabu, 9 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal ujian harus dibedakan sesuai materi yang bisa diselesaikan para siswa. Dia mencontohkan, jika materi yang bisa diselesaikan hanya 9 dari 12 bab, maka tiga bab lainnya tidak dimunculkan dalam soal bagi pelajar di wilayah bencana.

Kebijakan ini juga diminta diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya. "Jangan sampai, anak-anak di wilayah bencana, diuji dengan materi yang tak pernah diajarkan atau tak pernah diterimanya," kata dia.

UN tahun ini rencananya dimulai pada Maret 2019 dengan berbasis komputer. Jadwalnya dimajukan satu bulan dari pelaksanaan tahun sebelumnya untuk menyesuaikan masuknya bulan puasa Ramadan yang diperkirakan jatuh pada awal Mei 2019.

UN untuk jenjang SMK/MAK dan sederajat akan dilaksanakan pada 25-28 Maret. Ujian dilanjutkan oleh jenjang SMA/MA pada 1,2, 4, dan 8 April. Ujian nasional untuk program Paket C/Ulya akan digelar pada 12-16 April sementara UN SMP/MTs pada 22-25 April. Sedangkan untuk ujian nasional program Paket B/Wustha, rencananya akan digelar pada 10-13 Mei.

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus