Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

KTT ASEAN: Jokowi Kecewa Militer Myanmar Tak Sambut Baik Bantuan

Presiden Jokowi menyinggung krisis politik di Myanmar ketika menghadiri KTT ASEAN ke-39 secara virtual.

26 Oktober 2021 | 15.32 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN ke-38 dan 39 secara dalam jaringan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa 26 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Kepresidenan/Lukas/Handout
Perbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN ke-38 dan 39 secara dalam jaringan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa 26 Oktober 2021. ANTARA FOTO/Biro Pers dan Media Kepresidenan/Lukas/Handout

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung krisis politik di Myanmar ketika menghadiri KTT ASEAN ke-39 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 26 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyatakan bahwa ASEAN sangat berharap demokrasi melalui proses yang inklusif dapat segera dipulihkan di Myanmar.
Jokowi mengingatkan kembali saat ada pertemuan Leaders Meeting di Jakarta pada 24 April 2021. Ia optimistis bahwa sebagai satu keluarga, ASEAN akan dapat membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sayangnya, uluran tangan keluarga ini tidak disambut baik oleh militer Myanmar. Akses yang diminta oleh Utusan Khusus ASEAN sampai saat-saat akhir KTT masih belum diberikan oleh militer Myanmar,” ujar Jokowi seperti dikutip dari keterangan BPMI Sekretariat Presiden, Selasa, 26 Oktober 2021.

Jokowi menuturkan keputusan ASEAN untuk mengundang Myanmar pada tingkat non-politik dan memberikan kesempatan bagi Myanmar guna menyelesaikan isu dalam negerinya terlebih dahulu, merupakan keputusan yang berat namun memang harus dilakukan.

“Di satu pihak kita tetap menjaga penghormatan terhadap prinsip non-interference, namun di pihak lain, kita juga berkewajiban menjunjung tinggi prinsip-prinsip lain dalam Piagam ASEAN, seperti demokrasi, good governance, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemerintah yang konstitusional,” tuturnya.

Keputusan ini juga memberikan ruang bagi ASEAN untuk tetap menjalankan kemajuan-kemajuan, sebagaimana janji kepada rakyat ASEAN. "Namun uluran tangan tetap harus ditawarkan kepada Myanmar, termasuk pemberian bantuan kemanusiaan kepada rakyat Myanmar," ujar Jokowi.

DEWI NURITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus