Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kurikulum baru 1984

4 Februari 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MISAILAN Anda si Baldu yang awal Juni l984 lulus EBTA SMP Negeri dengan angka baik. Dan bila tanpa halangan diterima di sebuah SMA, pertengahan Juli, Anda mulai belajar di sekolah baru dengan kurikulum baru: hurikulum SMA l984. Kurikulum baru? Tak perlu cemas. Menurut Harsja Bachtiar kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Kebudayaan Departemen P & K, "Sehenarnya, tak jauh berbeda dengan Kurikulum 1975 dalam hal isi pelajaran." Yang jelas berbeda, tak ada lagi penjurusan kelas menjadi IPA, IPS, dan Bahasa, yang dulu dilakukan pada semester II di kelas I SMA. Tapi kini ada kelompok mata pelajaran inti yang harus diikuti semua siswa tanpa pandiang bulu. Dan ada lima jenis kelompok pelajaran paket pilihan, yang boleh dipilih nenjelang kenaikan ke kelas II. Jadi, di kelas I setahun penuh tak ada perubahan apa pun. Dari 16 bidang pelajaran kelompok inti, lima bidang hanya diberikan pada semester kedua. Jadi, di kelas I pada semester pertama harus dipelajari 11 bidang pelajaran yang sebelas itu yakni: Agama, Pendidikan Moral Pancasila, Sejarah Perjuangan Bangsa, Bahasa & Sastra Indonesia, Ekonomi Koperasi, Pendidikan Jasmani & Kesehetan, Kesenian, Keterampilan, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Adapun lima bidang yang baru diberikan di semester ll iaIah: Geografi Indonesia, Biologi, Kimia, Sejarah Dunia, dan Geografi Dunia. Tapi, sebagai imbangnnya, empat bidang tak lagi diberikanl di senester II, yaitu Ekonomi dan Koperasi, Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Sedangkan tentang paket pilihan, empat paket disediakan bagi yang akan melanjutkan ke uniersitas. Paket Pengetahuan Budaya, misalnya, terdirl delapan mata pelajaran (Matematika, Sejarah Dunia, Geografi Dunia, Ekonomi, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Perancis dan Bahasa Indonesia), yang penuh diberikan di kelas II dan III. Yang mengambil paket ini bisa melanjutkan ke jurusan yang mengkaji pengetahuan bahasa, sastra, sejarah, dan sejenisnya. Paket Ilmu-ilmu Sosial juga terdiri dari delapan mata pelajaran yang terdiri dari: Matematika, Biologi, Fisika, Sejarah Dunia, Geografi Dunia, Ekonomi, Bahasa Inggris, dan Bahasa lndonesia. Paket Ilmu-ilmu Biologi, menurut Harsja, terdiri darl enam bidang pelajaran yaitu: Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Paket Ilmu-ilmu Fisika mirip Paket llmu-ilmu Biologi. Cuma, jumlah jam mata pelajaran Matematika, Fisika dan Kimia lebih banyak. Adapun Paket Sosial disediakan untuk mereka yang meneruskan ke jurusan ilmu politik, sosiologi, psikologi, administrasi, linguistik, dan yang dekat dengan itu. Paket biologi untuk melanjutkan ke bidang ilmu alamiah yang menyangkut makhluk hidup, seperti jurusan kedokteran, pertanian, dan yang selingkup. Sementara itu, Pakct Fisika, untuk bekal mengkaji ilmu alam yang menyangkut benda dan bahan mati. Misalnya jurusan ilmu matematika, fisika, kimia, geologi, dan tekmik. Di kelas II dan III, kelompok mata pelajaran yang diberikan hanya tinggal lina: Agama, PMP, Sejarah Perjuangan Bangsa, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Total jenderal, jumlah mata pelajaran di kelas II dan III SMA dalam kurikulum baru antara 11 dan 16 bidang. Masih banyak memang, Tapi, hidang Bahasa Indonesia, yang ada pada kelompok inti dan juga ada pada keIompok pilihan, boleh saja dianggap satu bidang. Paket pilihan hagi yang tak melanjutkan ke universitas akan berupa paket keteranpilan berbagai hidang. Misalnya, pertukangan, pertanian, kelistrikan, dan kesenian. Harsja Bachtiar memberikan contoh paket pilihan bidang listrik. Bidang pelajarannya: Matematika, Fisika Terapan, Pengelolaan Perusahaan, Perkakas Rumah Tangga, dan Instalasi Listrik "Bidang yang lain kini sedang disusun," katanya, Yang juga barul adalah pengaturan siswah yang hendak ganti pilihan. Dulu, pindah jurusan sulit. Kini, pada prinsipnya kapan saja di kelas Il atau III, sisa boleh ganti pilihan. Agar teratur, disarankan pelaksnaanya tiap habis satu semester. Tapi bagaimana misalkan di kelas II Badu memilih Paket Pengetahuan Budaya, di kelas III ternyata ia ingin memilih Paket Fisika? "Bidang pelajaran yang tak diperoleh sebelumnya, Fisika misalnya, ya, harus dipelajari sendiri hingga blsa mengejar ketlnggalan," kata Harsja. Caranya, bisa belajar-sendiri, bisa merangkap ikut pelajaran Fisika kelas II - sementara juga mengikuti Fisika kelas III. Sulit? "Itu risiko yang ganti piliham. Maka, pikir dulu sebelum memilih," jawab Harsja, Senin pekan ini. Dan misalkan Anda si Badu, barangkali masih sedikit bingung. Misalkan soal ini: selain siswa yang memllih Paket Pengetahuan Budaya, siswa Paket yang lain selama dua semester tak ketemu Bahasa Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus