Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Larangan Mudik, Polri Telah Putar Balik 600 Ribu Kendaraan Pemudik

Selain memutar balik kendaraan pemudik, Polri juga menindak 600 kendaraan travel.

15 Mei 2021 | 10.11 WIB

Polisi meminta kendaraan bak terbuka sarat penumpang untuk putarbalik di pos check point larangan mudik di Subang, Jawa Barat, Jumat, 14 Mei 2021.  Meski pemerintah telah melarang mudik Lebaran, mobilisasi warga tetap terjadi. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Polisi meminta kendaraan bak terbuka sarat penumpang untuk putarbalik di pos check point larangan mudik di Subang, Jawa Barat, Jumat, 14 Mei 2021. Meski pemerintah telah melarang mudik Lebaran, mobilisasi warga tetap terjadi. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Korps Lalu Lintas Polri telah memutarbalikkan lebih dari 600 ribu kendaraan pemudik sejak 6 Mei hingga 14 Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Istiono membeberkan, tak hanya kendaraan pribadi saja, tetapi travel gelap pun ikut ditindak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Total selama delapan hari, kami putarbalikan 600 ribu kendaraan. Travel gelap yang kami tindak tegas ada 600 kendaraan," ucap Istiono melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 15 Mei 2021.

Pemerintah melarang mudik Lebaran 2021. Larangan mudik ini diperuntukkan bagi seluruh kalangan masyarakat, termasuk aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, karyawan swasta maupun pekerja mandiri. Polri pun menerjunkan 166.734 personel untuk menjaga 381 titik sekat di seluruh wilayah di Indonesia. Terhadap yang bandel, polisi tak segan melakukan putar balik.

Istiono mengatakan, hingga 14 Mei, volume arus kendaraan mudik menurun. "Yang menuju Jawa lebih kurang 74 persen, yang menuju Jabar turun 100 persen, menuju Merak turun 45 persen," ujar dia.

Padahal, kata Istiono. berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, sempat diperkirakan akan ada 23 juta orang yang pergi mudik. Namun, dari data terakhir yang diterima dari Kementerian Perhubungan, hanya 1,5 juta orang yang keluar dari wilayah Jabodetabek.

Istiono menyatakan, hal itu lantaran sosialisasi peniadaan mudik berjalan efektif. Apalagi pihaknya juga menyekat 381 titik.

"Ini artinya kesadaran masyarakat sudah bagus dan langkah-langkah tindakan kami untuk melakukan pencegahan baik melalui sosialisasi maupun langkah penyekatan di lapangan sangat efektif," kata Istiono.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus