Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Ledakan Covid-19 di Eropa, Bagaimana Perkembangan di Indonesia Sepekan Ini?

Kasus baru infeksi Covid-19 di Eropa meningkat 6 persen pada minggu lalu, dengan hampir 1,8 juta kasus baru.

7 November 2021 | 15.39 WIB

Warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang digelar di Dieng Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat 5 November 2021. Kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero) ini ditargetkan dapat diikuti oleh 1.000 warga dataran tinggi Dieng untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity dan mempercepat vaksinasi. TEMPO/Fajar Januarta
Perbesar
Warga mengantre untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang digelar di Dieng Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat 5 November 2021. Kegiatan vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh PT Geo Dipa Energi (Persero) ini ditargetkan dapat diikuti oleh 1.000 warga dataran tinggi Dieng untuk mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity dan mempercepat vaksinasi. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperingatkan negara-negara mewaspadai munculnya gelombang baru infeksi Covid-19 di Eropa. Sejumlah negara di benua biru sedang mengalami lonjakan infeksi saat musim dingin berlangsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jumlah kasus melonjak, terutama di Eropa timur. Virus menyebar lebih cepat di bulan-bulan musim dingin saat banyak orang berkumpul di dalam ruangan untuk merayakan Natal. Kepala regional WHO Hans Kluge memperingatkan sebelumnya kemungkinan akan ada 500 ribu kematian di wilayah Eropa pada Februari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Laju penularan di 53 negara di kawasan Eropa sangat memprihatinkan," kata Hans Kluge. Penyebaran virus corona diperburuk oleh varian Delta yang lebih menular.

Kasus baru infeksi Covid-19 di Eropa meningkat 6 persen pada minggu lalu, dengan hampir 1,8 juta kasus baru. Jumlah kematian juga naik 12 persen pada periode yang sama.

Kekhwatiran tentang gelombang lanjutan infeksi virus Covid-19 juga dialami di Indonesia. Pakar epidemiologi UGM Riris Andono mengatakan bahwa gelombang ketiga Covid-19 merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Namun, waktu terjadinya dan seberapa tinggi kasus yang akan terjadi akan tergantung pada situasi di masyarakat.

“Kemungkinan adanya gelombang Covid-19 berikutnya adalah sebuah keniscayaan. Tinggal pertanyaanya itu kapan terjadi dan seberapa tinggi ini sangat tergantung dengan situasi yang berkembang di masyarakat,” ujar Riris seperti yang dikutip Tempo dari laman UGM, Ahad, 24 Oktober 2021.

Melihat laporan perkembangan jumlah kasus Covid-19 sepekan ke belakang, jumlah pasien baru di Indonesia masih di bawah 1.000 kasus per hari. Pada 1 November 2021, pemerintah melaporkan terdapat 403 orang yang terinfeksi, 784 orang sembuh dan 18 meninggal. Kasus itu meningkat pada 2 November 2021, menjadi 612 kasus dan pasien sembuh sebanyak 868, sementara 34 orang meninggal.

Kasus kembali meningkat pada 3 November 2021 dengan 801 orang terinfeksi, sementara 814 orang sembuh dan 24 meninggal. Pada hari berikutnya, jumlah kasus menurun menjadi 628 orang terinfeksi, dan 837 sembuh sementara 19 orang meninggal. Kasus kembali menurun pada 5 November 2021 dengan 518 kasus baru, 648 sembuh dan 19 meninggal. Pada 6 November kasus kembali menurun menjadi 401 orang terinfeksi, 622 meninggal dan 15 meninggal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus