Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bermain dan berlibur adalah hal yang paling ditunggu oleh anak - anak ketika libur sekolah. Kesempatan liburan ini juga mesti dimanfaatkan oleh anak berkebutuhan khusus untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Libur Sekolah, Hidupkan Imajinasi Anak di Festival Seni Balon
Libur Sekolah ke Mal, Saksikan Atraksi Menegangkan Wheel of Death
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikolog yang juga pendiri Personal Growth, Ratih Ibrahim mengatakan semua anak, termasuk anak kebutuhan khusus berhak mendapatkan liburan yang sama hanya saja ada kegiatan yang dilakukan dengan cara yang berbeda. "Sebelum mengajak berlibur, orang tua dan mereka yang mendampingi harus tahu anak kebutuhan khusus anak ini seperti apa dan harus kenal dekat dengan dia," kata Ratih Ibrahim.
Setelah mengetahui kebutuhan khusus dari anak tersebut, orang tua bisa menentukan dan menyediakan apa saja yang diperlukan ketika berlibur, misalnya obat atau peralatan yang dibutuhkan. Selain itu, sebelum berlibur orang tua disarankan memberikan persiapan bagi anak-anaknya. Misalnya, ketika hendak berlibur ke pantai, beri mereka pengetahuan tentang apa yang aman dan dilarang di sana.
Orang tua juga sebaiknya memperhitungkan kemampuan diri, apakah sanggup mengatur perjalanan, agenda liburan, menjaga anak-anak, sekaligus membawa berbagai perlengkapan liburan. "Pastikan apakah membutuhkan bantuan orang lain, seperti pengasuh atau tidak," kata Ratih.
Mengenai jenis berliburan yang cocok bagi anak berkebutuhan khusus, Ratih Ibrahim menyarankan ajak mereka bertamasya mengenal alam. Di sini, anak bisa membangun aspek kecerdasan naturalistik. "Menumbuhkan tanggung jawab untuk merawat alam, menstimulasi kecerdasan emosi, dan empati," kata Ratih Ibrahim.