Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Indonesia Maju atau KIM belum menentukan pendamping alias bakal cawapres Prabowo Subianto hingga hari pertama pendaftaran capres-cawapres dibuka, Kamis, 19 Oktober 2023.
Entah kapan mendaftarnya, tetapi Partai Gerindra mengatakan sosok wakil itu akan diungkap jelang paslon didaftarkan ke KPU.
Cawapres Prabowo Masih Buram
Sosok cawapres Prabowo memburam saat partner politiknya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin justru banting setir jadi cawapres Anies Baswedan. Padahal keduanya sudah sempat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerindra mutlak mengusung Prabowo sebagai calon RI 1. Sehingga kewenangan memilih cawapres diserahkan kepada Muhaimin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kala itu sempat santer Muhaimin bakal mendampingi Prabowo. Namun gosip politik itu buyar seiring bubarnya KKIR pada September lalu. Kasak-kusuk yang beredar, PKB berputar haluan ke koalisi pengusung Anies karena masuknya Golkar dan PAN di KKIR pada 13 Agustus lalu. Di sisi lain, karena memilih Cak Imin sebagai cawapres, Koalisi Perubahan ditinggalkan Demokrat. Demokrat belakangan gabung KIM.
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa para wartawan usai perayaan ulang tahunnya di Rumah Kertanegara, Jakarta, Selasa, 17 Oktober 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
KIM saat ini terdiri dari 11 partai politik. Empat di antaranya partai parlemen yaitu Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat. Empat lainnya partai non-parlemen yaitu PBB, PSI, Partai Garuda, dan Partai Gelora. Lalu satu partai lokal yakni Partai Aceh, serta dua partai non-partisipan Pemilu 2024 yaitu Partai Berkarya dan Prima. Barangkali, karena banyaknya anggota, koalisi ini gamang menentukan cawapres.
1 .Dua Nama Cawapres Prabowo
Penghujung September lalu, cawapres Prabowo disebut mengerucut menjadi dua nama. Kabar itu diutarakan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia atau PPI Adi Prayitno. Pihaknya menyebutkan kedua nama yang dimaksud kemungkinan Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Erick Thohir, kata dia, memang sudah lama dikaitkan untuk mendampingi Prabowo.
“Pertama karena faktor elektabilitas. Kedua karena Erick katanya dinilai dapat kode halus istana. Bahkan dalam beberapa kesempatan kedekatan Prabowo dan Erick plus Jokowi dikaitkan dengan restu Jokowi dengan duet keduanya,” kata Adi kepada wartawan, Jumat, 29 September lalu.
Sementara itu, Adi menyebut bahwa Khofifah adalah jawaban dari kelemahan Prabowo saat kalah di dua Pilpres sebelumnya. Sebagai warga Nahdlatul Ulama atau NU, Khofifah berpeluang menggaet suara di Jawa Timur dan kalangan NU. Prabowo juga telah meminta izin dengan sejumlah kiai NU di Surabaya, Kamis, 29 September. Dalam pertemuan tertutup itu, selain minta restu Prabowo disebut membocorkan soal kandidat cawapresnya di Jatim.
“Iya beliau (Prabowo) jelaskan beberapa nama dari salah satu calon wakil presiden yang akan beliau ajak adalah itu (Khofifah)” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.
2. Jadi Empat Nama
Namun, pada 9 Oktober lalu, Demokrat mengungkapkan ada empat nama bakal cawapres yang menguat di KIM untuk mendampingi Prabowo. Kabar itu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Mereka, kata Herzaky, adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Khofifah Indar Parawansa.
“Kami mendengar cawapres Bapak Prabowo Subianto menguat pada empat nama,” katanya, pada Senin.
Hal serupa disampaikan Prabowo. Dalam persamuhan para ketua umum partai koalisi di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat malam, 13 Oktober, Prabowo memberikan kisi-kisi cawapresnya. Kendati tak disebutkan nama gamblang, keempatnya dicirikan berasal dari luar Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Dan kita sudah sepakat dalam beberapa hari untuk kumpul lagi setelah masing-masing partai berembuk,” kata Prabowo kepada wartawan selepas rapat.
3. Mengerucut Jadi Dua Nama Lagi
Terbaru, cawapres Prabowo disebut telah mengerucut dua nama lagi. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PAN Zita Anjani. Dia menegaskan partainya tetap mengusung Erick Thohir untuk mendampingi Prabowo. Pihaknya juga menyinggung perihal Erick Thohir yang sudah mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), syarat untuk pendaftaran capres-cawapres.
“Udah ada dua, kan SKCK kan sudah ada Pak Erick. Kalau dari PAN kita tetap dukung Erick Thohir,” ungkapnya kepada wartawan di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023.
Sementara itu, Ahmad Muzani pada Rabu malam turut membocorkan kisi-kisi cawapres yang akan mendampingi Prabowo. Di antaranya berasal dari kalangan anak muda dan berpengalaman di pemerintahan. Besar kemungkinan sosok tersebut adalah Gibran. Apalagi peluang putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu terbuka lebar setelah keputusan terbaru MK soal batas minimal usia capres-cawapres.
“Indonesia negeri yang kaya. Penduduknya berjuta-juta. Kita ingin Indonesia jaya. Prabowo dan anak muda jawabannya,” kata Muzani.
Meski begitu, Muzani menyatakan KIM baru akan mengungkap cawapres Prabowo beberapa jam sebelum mereka melakukan pendaftaran ke KPU. Di sisi lain, pihaknya tak bisa memastikan kapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mereka usung melakukan pendaftaran. Soal kapan KIM akan melakukan pendaftaran, Muzani hanya bisa memastikan akan dilakukan sebelum pendaftaran ditutup. “Targetnya, sebelum pendaftaran ditutup, kami sudah mendaftar,” kata Muzani.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | ADIL AL HASAN | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan editor: Kader Gerindra Depok Rekomendasikan Gibran Jadi Cawapres Prabowo