Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ma'ruf Amin Yakini Konflik PKB dengan PBNU Akan Selesai

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini konflik antara PKB dengan PBNU akan selesai.

17 Agustus 2024 | 14.22 WIB

Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Ma'ruf Amin menyampaikan pidato kunci dalam seminar Teknologi dan Inovasi untuk Masa Depan Keuangan Islam di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019. Seminar yang diadakan oleh Komunitas Profesional Peduli Teknologi Keuangan dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia tersebut bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh terkait kesiapan keuangan syariah di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah Ma'ruf Amin menyampaikan pidato kunci dalam seminar Teknologi dan Inovasi untuk Masa Depan Keuangan Islam di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu 13 Februari 2019. Seminar yang diadakan oleh Komunitas Profesional Peduli Teknologi Keuangan dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia tersebut bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh terkait kesiapan keuangan syariah di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi munculnya konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU. Ia meyakini konflik tersebut bakal selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Biasa, di NU itu awalnya gegeran, akhirnya ger-geran," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan usai upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Istana Negara Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ma'ruf juga mengonfirmasi bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyambangi kediamannya sekaligus menyampaikan undangan Muktamar PKB. Namun, Ma'ruf Amin berhalangan hadir karena ada jadwal kunjungan ke luar negeri. Karenanya, ia hanya bisa memberikan dukungan.

"Saya support muktamarnya berjalan lancar," tutur Ma'ruf.

Konflik PKB dengan PBNU kian memanas dengan munculnya kabar-kabur tandingan dari Muktamar PKB yang diagendakan di Bali pekan depan. Seteru itu tersulut setelah Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyebut pembentukan Panitia Khusus atau Pansus Haji oleh elite PKB di DPR guna menjatuhkan dirinya dan adiknya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Gus Yahya menyebut PKB telah melenceng dari khittah NU. PBNU lalu membentuk Pansus PKB untuk mengusut yang mereka sebut “penyimpanan haluan” itu. Terbaru, sejumlah kiai NU disebut mendorong PBNU menggelar Muktamar Luar Biasa PKB guna pembenahan. Kongres ini digadang sebagai muktamar tandingan seiring PKB bakal menggelar Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus mendatang.

Menanggapi desus PBNU bakal menggelar muktamar luar biasa terkait PKB yang dinilai menyimpang dari khitah NU, Cak Imin menegaskan tidak ada hubungan organisasi antara partainya dengan PBNU. Pihaknya menyebut hubungan PBNU dan PKB hanya sebatas kultural, aspirasi, dan historis.

“Saya tegaskan dan beliau (KH Syukron Makmun) setuju, PBNU dan PKB tidak ada hubungan organisasi. Hubungannya hanya kultural, aspirasi dan juga historis,” kata Muhaimin kepada wartawan usai pertemuannya dengan pengasuh pondok pesantren Daarul Rahman KH Syukron Makmun di pondok pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Sehingga, menurut Muhaimin, PBNU tidak boleh ikut campur dalam mengurusi PKB. Sebab, kata dia, PKB dilindungi konstitusi dan Undang-Undang tentang Partai Politik, sementara PBNU dilindungi oleh Undang-Undang tentang Ormas. “Tidak boleh ikut-ikut campur tangan mengurusi PKB,” ujarnya.

Hendrik Khoirul Muhid berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus