Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Kamil mendadak diundang Presiden Prabowo makan malam di salah satu restoran legendaris di kawasan Jalan Sabang, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 31 Oktober 2024. Ia mengakui jika agenda makan malam itu terbilang mendadak. Namun, ia memaklumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kan kalau urusan begitu sangat taktis, ya jadi stand by," kata Ridwan Kamil di Solo, Jumat, 1 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan menu masakan Padang, Ridwan Kamil berbincang serius dengan Prabowo. Terlihat hanya ada Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya yang menemani mereka.
Ridwan Kamil dan Prabowo tampak selaras mengenakan kemeja warna biru dalam persamuhan itu.
Menurut pria yang karib disebut Emil itu, menu nasi Padang itu adalah pilihan Prabowo. "Iya beliau yang milih, beliau yang bayar, alhamdulillah," kata dia seraya tersenyum.
Pertemuan Ridwan Kamil dan Prabowo dilakukan di tengah elektabilitas politikus Golkar di Pilkada Jakarta cenderung merosot. Bahkan dari survei terakhir yang digelar LSI Denny JA, elektabilitas Ridwan Kamil yang berpasangan dengan politikus PKS Suswono hanya terpaut 0,3 persen dari rivalnya, Pramono Anung.
Padahal, Ridwan Kamil-Suswono diusung oleh koalisi gemuk pendukung Prabowo di Pilpres, ditambah tiga partai yang menyeberang dari kubu Anies Baswedan yaitu PKS, NasDem dan PKB.
Direktur LSI Denny JA Sunarto Ciptoharjono mengatakan, mesin partai pendukung Ridwan Kamil tak optimal. Survei, kata dia, menemukan pemilih PKS justru menjatuhkan pilihan ke Pramono Anung-Rano Karno.
Beberapa politikus di Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus bahkan terang-terangan menyambangi Pramono Anung dan menyatakan dukungan mereka.
Partai-partai di KIM Plus pun langsung merespons hal ini dengan menggelar jumpa pers untuk menekankan mereka masih solid mendukung Ridwan Kamil.
Ketua Tim Pemenangan pasangan yang disingkat Rido itu, Ahmad Riza Patria mengatakan seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus telah solid untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 di Pilkada Jakarta 2024. Mantan wakil gubernur Jakarta ini menepis seluruh isu yang menyatakan bahwa KIM Plus tidak kompak untuk memenangkan Ridwan Kamil-Suswono.
“Malam ini kami nyatakan, kami semua 16 partai solid kompak semakin baik, semakin kuat, semakin optimis, semakin yakin dengan program-program yang kami tawarkan kepada warga Jakarta dan mendapatkan respons baik,” kata pria yang akrab disapa Ariza itu di Rumah Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Berkaitan dengan tujuh politikus KIM Plus yang menyeberang ke kubu Pramono Anung, Ariza mengatakan dukungan mereka ke kubu sebelah bukanlah cerminan koalisi.
Menurut Ariza dalam era demokrasi semua orang berhak untuk memilih siapa pun dan harus dihormati keputusannya. Namun mereka yang tidak sejalan dengan keputusan partainya bisa berpotensi ditindak sesuai mekanisme partai masing-masing.
“Jadi biasa dalam setiap pilpres, pilkada, pileg, ada saja, satu dua orang itu tidak signifikan. Itu biasa dalam demokrasi dan harus kita hargai kita hormati,” ujar Ariza, sembari menyebut, “Pun partai semua solid seperti malam ini memberikan dukungan pada pasangan calon RIDO (Ridwan-Suswono).”
Setelah bertemu dengan Prabowo, keesokan harinya Ridwan Kamil terbang ke Solo untuk menemui Presiden RI ke-7 Joko Widodo. Ridwan langsung menuju ke kediaman Jokowi di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah sambil menenteng tas berwarna merah muda.
Ia membawa oleh-oleh untuk mantan orang nomor satu di Indonesia itu. Keduanya bertemu di salah satu ruangan di rumah Jokowi. Tampak tas merah muda itu diletakkan di meja dalam ruang pertemuan tersebut.
Mantan Wali Kota Bandung itu membawa oleh-oleh khas Bogor yaitu kue lapis. Ridwan Kamil mengaku sengaja membawa kue lapis Bogor agar Jokowi dan keluarga tetap ingat dengan Kota Hujan itu.
"Ini kue lapis Bogor. Karena dulu kan Pak Jokowi pernah tinggal di Bogor lama. Mudah-mudahan kesukaan beliau agar ingat pernah ada di Bogor dulu ya jauh-jauh dari sini," ujar dia.
Ridwan Kamil mengaku pertemuannya dengan Jokowi untuk menimba pengalaman dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Ya saya datang sebagai yang dulu membantu Pak Jokowi ya, sebagai Gubernur Jawa Barat, per hari ini masih juga sebagai kurator IKN (Ibu Kota Nusantara), bertanya tentang pengalaman beliau khususnya teknis di Jakarta karena Pak Jokowi kan dulu Gubernur Jakarta juga," ujar Ridwan Kamil saat ditemui wartawan seusai pertemuan.
Ia mengaku pertemuannya dengan Jokowi banyak dipenuhi nasihat. Menurut Ridwan Kamil, Jokowi membekalinya dengan hal-hal terkait Jakarta.
"Masa depannya seperti apa, dan ya 90 persen nasehat-nasehat buat saya yang masih muda ini untuk berbuat lebih baik dan lebih berprestasi," ucap dia.
Dalam kesempatan itu Ridwan Kamil mengakui elektabilitasnya dari beberapa lembaga survei tercatat naik-turun. "Jadi kalau lihat survei itu seperti perkiraan cuaca gitu ya," ujar dia.
Menurut Ridwan Kamil, hasil survei itu harus direspons. Kalau baik, ia menyebut itu bisa menjadi motivasi untuk lebih semangat bekerja. Sedangkan jika hasilnya jelek maka harus mengevaluasi.
"Harus direspons. Kalau baik, apa jawabannya, teruslah bekerja lebih giat, lebih semangat. Kalau surveinya baik jangan lengah, jangan lelah, teruslah bekerja. Jadi sama aja mau bagus mau jelek survei itu bukan penentu takdir hanya untuk mengevaluasi. Per hari ini naik turun kan, tapi mayoritasnya di posisi lebih banyak menangnya," ungkap dia.
Selain LSI Denny JA, sebelumnya lembaga Parameter Politik Indonesia juga merilis hasil surveinya untuk Pilkada Jakarta. Dalam survei itu, Ridwan Kamil-Suswono mendapat elektabilitas 47,8 persen disusul Pramono-Rano Karno dengan 38,0 persen dan calon dari jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan elektabilitas 4,3 persen.