Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Manuver Erick di Lingkaran Nahdlatul Ulama

Erick Thohir makin mesra dengan Nahdlatul Ulama. Ia menjadi ketua pengarah panitia satu abad NU dan mendukung pembentukan BUMNU.

7 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Erick Thohir makin mesra dengan Nahdlatul Ulama belakangan ini. Teranyar, Menteri Badan Usaha Milik Negara itu menjadi Ketua Pengarah Panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar mulai Selasa ini di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick juga berada di balik pembentukan Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU), yang masuk dalam rangkaian kegiatan peringatan satu abad Nahdlatul Ulama. Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat, mengatakan ide pembentukan BUMNU berasal dari Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Erick lantas merespons positif gagasan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erick, kata Alissa, kemudian menyarankan BUMNU agar berfokus pada sektor pangan yang dekat dengan nahdliyin. “Waktu itu, Pak Erick membaca kebutuhan NU dan apa yang dimiliki oleh BUMN,” kata Alissa, Senin, 6 Februari 2023.

Menurut putri sulung Abdurrahman Wahid ini, Erick Thohir juga memberi janji BUMNU mendapat suntikan dana dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang meliputi Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Mandiri, dan Bank Rakyat Indonesia. Nilai investasi yang dihimpun NU dalam pembentukan BUMNU mencapai Rp 15 miliar. 

Pembentukan BUMNU ini dirilis pertama kali di Jember, Jawa Timur, kemarin. Setelah di Jember, PBNU akan melebarkan sayap secara bertahap hingga 250 titik. Model usaha BUMNU nantinya berupa grosir agar masyarakat mendapatkan harga beli barang yang murah. BUMNU juga berencana memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan modal usaha. 

“Sifatnya distribusi barang kebutuhan konsumen tapi tingkat grosir, untuk men-support warung-warung, utamanya toko milik rakyat agar bisa mendapatkan akses yang murah dan memudahkan untuk berbisnis,” kata Alissa.

Hingga kini, Erick tidak dapat dimintai konfirmasi soal ini. Saat peringatan ulang tahun NU ke-99 di Bangkalan, Madura, pertengahan Februari tahun lalu, PBNU dan Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman pengembangan wirausaha di lingkungan Nahdlatul Ulama. Saat itu, Erick mengatakan para ahli di BUMN akan membantu NU di bidang pemasaran dan perbaikan produk. Ia juga berharap kerja sama tersebut dapat menjadi penyeimbang perekonomian. 

“Kebetulan kami BUMN juga memproduksi gula, daging, dan sawit. Ini juga bisa menjadi penyeimbang,” kata Erick.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin (kiri) menerima penghargaan Pejuang NU Rais Aam yang diberikan oleh Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (tengah), didampingi Menteri BUMN Erick Thohir saat Anugerah Satu Abad NU di Theater Indonesia, TMII, Jakarta, 31 Januari 2023. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Kedekatan Erick dengan NU disebut-sebut makin mesra sejak Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam muktamar ke-34 di Lampung pada Desember dua tahun lalu. Satu bulan sebelum muktamar, Erick diangkat menjadi anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser)–lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor yang dipimpin Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama sekaligus adik kandung Yahya Cholil Staquf. Gerakan Pemuda Ansor merupakan Badan Otonom NU. 

Erick juga berulang kali mengikuti berbagai kegiatan PBNU ataupun Gerakan Pemuda Ansor di berbagai daerah. Ia pun berkali-kali mendapat sanjungan dari tokoh NU. Misalnya, saat peringatan ulang tahun ke-88 Gerakan Pemuda Ansor pada 24 April 2022, Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa Erick merupakan kader terbaik Gerakan Pemuda Ansor dan lembaga yang dipimpinnya itu siap mendukungnya. “Bagaimana kita mampu mendudukkan kader terbaik kita menjadi pemimpin di negeri yang dicintai ini,” kata Yaqut saat itu.

Menjelang pemilihan presiden 2024, Erick ikut menjadi sorotan. Nama Erick masuk dalam survei sejumlah lembaga sebagai kandidat calon wakil presiden. Ia pun sering dipasangkan dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dalam sigi tersebut.

Alissa Wahid berdalih Erick sangat dekat dengan NU karena Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk membangun hubungan baik dengan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut. “Presiden Jokowi dalam perintahnya perlu bekerja sama dengan NU. Beliau menyatakan itu pada Februari 2022 sehingga agenda pembangunan terlaksana. Itu kemudian yang di-follow-up oleh menterinya,” ujar Alissa.

Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, Yenny Wahid, mengatakan NU tidak akan ikut politik praktis pada 2024. “Pernyataan Gus Yahya jelas sekali bahwa NU tidak akan berpolitik praktis, tidak akan ikut dukung-mendukung,” kata Yenny, kemarin.

Meski begitu, kata Yenny, tidak menutup kemungkinan ada tokoh NU yang condong pada figur tertentu. Tapi ia memastikan PBNU tidak akan memerintahkan anggota NU untuk memilih pasangan calon presiden tertentu.

Yenny juga mengakui banyak pejabat yang merapat ke tokoh-tokoh NU. Kondisi itu dianggapnya wajar menjelang pemilu, apalagi NU merupakan organisasi keagamaan yang terbesar di Tanah Air. “Kita tidak akan berafiliasi dengan partai tertentu karena kader NU tersebar hampir di semua partai,” ujarnya. 

Ketua PBNU, Mohamad Syafi' Alieha, menguatkan pernyataan Yenny. Savic Ali–sapaan Mohamad Syafi' Alieha–mengatakan siapa pun boleh yang merapat ke barisan Nahdlatul Ulama, termasuk Erick. “NU terbuka menerima siapa pun. Tapi apakah itu artinya PBNU mendukung Erick, belum tentu,” kata dia. 

Pengamat politik, Ujang Komarudin, menilai Erick dan PBNU saling membutuhkan. “Ibaratnya Erick butuh NU dan NU butuh Erick. Maka dicarikan jalan keluar agar NU bisa usaha dan itulah simbiosis mutualismenya,” kata Ujang.

Ia berpendapat, meski secara formal NU tidak akan berpolitik praktis, fakta di lapangan justru menunjukkan kondisi sebaliknya. Misalnya, kegiatan jalan sehat menuju satu abad Nahdlatul Ulama di Solo, Jawa Tengah, pada 22 Januari lalu, yang dihadiri Erick dan Ganjar Pranowo. “Itu secara politik menyiratkan bagian dari kegiatan politik,” katanya. 

Ujang berpendapat bahwa upaya Erick merapat ke Nahdlatul Ulama merupakan bentuk pembacaan situasi yang tepat, apalagi NU memiliki basis massa yang besar. Ia pun melihat Erick berupaya meraih simpati dari nahdliyin ketika nantinya betul-betul menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Ganjar Pranowo. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai pendekatan Erick Thohir ataupun tokoh lainnya ke elite Nahdlatul Ulama belum tentu berpengaruh signifikan ke akar rumput nahdliyin. “Apa yang dilakukan Erick dan tokoh lainnya lebih mungkin tidak ditujukan untuk merangkul NU secara struktur yang bisa membawa pengaruh hingga ke tingkat bawah, tapi sekadar bahan pertimbangan dalam membangun dukungan elite,” kata Dedi. 

JIHAN RISTIYANTI

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus