Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Mbah Moen Pesan Ini ke Tim Pemenangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin

Mbah Moen mengatakan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin adalah perpaduan nasional-religius yang tak bisa dipisahkan dari membangun negara.

20 Februari 2018 | 05.32 WIB

Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin (nomor urut satu) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (nomor urut dua) di Semarang, Jawa Tengah, 13 Februari 2018. ANTARA/R. Rekotomo
Perbesar
Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin (nomor urut satu) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (nomor urut dua) di Semarang, Jawa Tengah, 13 Februari 2018. ANTARA/R. Rekotomo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Semarang - Kiai besar Jawa Tengah Maimoen Zubaer ingin agar pemenangan pasangan nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dalam pemilihan kepala daerah 2018 digarap serius. Menurut Maimoen, Ganjar dan anaknya itu akan mengembalikan Jawa Tengah menjadi daerah tauladan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Ganjar dan anak saya, Yasin, insya Allah menjadi pemimpin yang kita harapkan, nasional-religius yang tak bisa dipisahkan dari membangun negara. Waktunya kita mengembalikan Jateng menjadi tauladan bagi daerah lain," kata Maimoen Zubaer dalam rapat koordinasi wilayah (rakorwil) PPP Jawa Tengah untuk Pemenangan Ganjar-Yasin di Hotel Semesta Jalan Wahid Hasyim, Senin 19 Februari 2018.

Baca: Ganjar Pranowo Laporkan Akun yang Memfitnah Sudirman Said

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Mbah Moen, sapaan akrabnya, membangun Indonesia berbeda dengan membangun Arab. Wilayah Jawa Tengah merupakan basis pergerakan pada masa perjuangan. Tokoh asal Jawa Tengah pun terkenal sebagai tokoh yang vokal dalam menentukan strategi pemenangan melawan penjajahan.

Jika diamanahkan, Ganjar-Yasin semestinya bisa menjadi tauladan bagi daerah lain bagaimana sisi nasionalis-agama menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hal itu didukung Ganjar dalam memimpin Jawa Tengah selama lima tahun terakhir sudah menggebrak berbagai bidang, dan menjadi percontohan gerakan nasional.

"Mulai proklamasi sampai sekarang kok gini-gini terus kenapa? Karena belum tercipta politik yang nasional dan agamis. Nabi Muhammad dulu membangun Arab dengan empat pilar," tutur Mbah Moen.

Baca: Politikus PPP Ini Yakin Ganjar Pranowo Tidak Menerima Uang E-KTP

Empat pilar tersebut yakni membangun dengan budaya, mengentas kemiskinan, menyingkirkan kebodohan, serta menyadarkan para kaum jahiliyah dengan budaya yang kuat. Arab saat itu diisi orang bodoh yang miskin dan hidup di tanah yang kering.

"Rasul saat diutus (Allah) membangun Arab dengan kondisi empat. Masyarakatnya buta huruf, banyak kaum jahiliyah bodoh, miskin di tengah padang pasir, dan tidak punya budaya. Semuanya kemudian dia (nabi) isi dan sekarang, Arab menjadi negara kaya raya," ucap Mbah Moen.

Mbah Moen yang turut membangun PPP juga berpesan agar para kiai dan cendekiawan turut membangun kepercayaan masyarakat dalam memenangkan Ganjar Pranowo-Yasin di Jawa Tengah bukan karena Yasin anaknya, melainkan demi kemajuan masyarakatnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus