Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Megawati ke Ganjar: Awas Kalau Kamu Tidak Ngomong Petugas Partai

Megawati menyebut partainya terbuka untuk menerima usulan cawapres dari pihak yang menjalin kerja sama politik dengannya.

3 Juni 2023 | 06.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa dirinya memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden melalui pertimbangan yang matang. Alih-alih untuk kepentingan partai, Mega menyebut pilihannya itu demi kemaslahatan bangsa dan negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kasus itu disebut Mega berlaku kala dirinya memilih Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden PDIP. Kendati demikian, Mega mengingatkan Ganjar agar tetap mawas diri bahwa dirinya adalah petugas partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jadi kalau saya milih orang itu bukan kepentingan PDIP saja, tapi kemaslahatan pemerintahan Indonesia. Jadi kalau pilih Pak Ganjar itu bukan (kepentingan PDIP), meskipun saya bilang ‘Awas kalau kamu tidak ngomong kader partai, petugas partai’. Sadar juga untung beliau nurut,” kata Mega di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Juni 2023.

Pun dengan cawapres. Mega menyebut partainya terbuka untuk menerima usulan cawapres dari pihak yang menjalin kerja sama politik dengannya. Kendati demikian, menurut Mega kini sudah banyak yang ingin jadi cawapres Ganjar. Ia mengatakan mesti memikirkan terlebih dulu sebelum berlabuh di satu nama terbaik bagi bangsa.

“Persoalannya saya mikir terus, karena menurut saya kok banyak amat ya yang jadi cawapres. Jadi saya mesti pilih dulu satu-satu. Jadi yang terbaik bukan bagi partai, tapi untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” kata Presiden RI ke-5 tersebut.

Ia berharap itikadnya itu bisa dipahami oleh semua pihak. Dia bercerita, sosok cawapres yang disandingkan dengan capres PDIP selalu menuai kesuksesan di gelaran Pilpres.

Misalnya, Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Joko Widodo alias Jokowi pada PIlpres 2014 serta Ma’ruf Amin yang berpasangan dengan Jokowi pada Pilpres 2019.

“Insya Allah ini kan sudah hampir berakhir (Jokowi-Ma’ruf), semuanya berjalan dengan baik. Jadi kalau saya pilih orang itu bukan untuk kepentingan PDIP saja, tetapi kemaslahatan pemerintahan Indonesia,” kata Megawati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus