Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Dukungan untuk menyandingkan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka terus mengalir.
Pencalonan Gibran harus menunggu hasil uji materi di Mahkamah Konstitusi.
Figur Gibran dianggap bisa memecah kebuntuan di Koalisi Indonesia Maju.
JAKARTA – Dukungan untuk memasangkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024 terus mengalir. Para penyokong yakin Gibran cocok menjadi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah berpendapat bahwa peluang Gibran dijadikan bakal cawapres bagi Prabowo memang cukup besar. Sebab, saat ini Prabowo cenderung bergantung pada pengaruh Presiden Joko Widodo. Di sisi lain, Jokowi sebagai orang tua Gibran tentu tidak akan tutup mata bila anaknya memang benar-benar menjadi cawapres. Apalagi saat ini dia masih punya kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peneliti dari Indikator Politik Indonesia, Kennedy Muslim, berpendapat serupa. Menurut dia, opsi menduetkan Prabowo dan Gibran masih terus dibicarakan. Peluang Gibran sangat terbuka karena bisa memecah kebuntuan negosiasi di Koalisi Indonesia Maju. Hanya, langkah mendorong Gibran menjadi cawapres masih terhadang aturan tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden. "Jika Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan tentang batas usia itu, Gibran hampir bisa dipastikan menjadi cawapres," katanya.
Baca:
-Membuka Jalan untuk Gibran
-Sinyal Politik Gibran di Medan Merdeka
-Utak-atik Usia Capres-Cawapres
Mahkamah Konstitusi saat ini tengah menguji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa batas usia termuda capres dan cawapres adalah 40 tahun. Para pemohon uji materi meminta batas usia calon diturunkan menjadi 35 tahun. Adapun usia Gibran saat ini 36 tahun.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, 19 Mei 2023. Dok. Tim Prabowo Subianto
Koalisi Indonesia Maju beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan beberapa partai non-parlemen. Koalisi ini sepakat mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Namun pembahasan tentang cawapres masih alot. Sebab, Golkar berkeras menyodorkan Airlangga Hartarto, sedangkan PAN mengajukan Erick Thohir.
Dalam sepekan terakhir, setidaknya ada empat kelompok yang mengusulkan nama Gibran untuk dipasangkan dengan Prabowo. Salah satunya adalah kelompok relawan yang menamakan diri Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi). Nama Gibran sebagai cawapres disepakati dalam rapat pimpinan nasional Samawi di Istora Senayan, Sabtu lalu. Acara itu dihadiri Jokowi. Selepas rapat, anggota Samawi langsung menemui Prabowo untuk menyampaikan aspirasinya.
Prabowo mengatakan telah menerima aspirasi serupa dari sejumlah daerah. Namun ada juga beberapa nama lain yang diusulkan partai koalisi. Karena itu, nama-nama yang sudah masuk akan dimusyawarahkan bersama partai koalisi. "Musyawarah itu akan memutuskan siapa calon wakil presiden," katanya.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan usulan menduetkan Prabowo dan Gibran masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi. Bila gugatan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu ditolak, otomatis usulan mencalonkan Gibran tidak bisa dilanjutkan.
Viva mengingatkan bahwa konfigurasi pilpres mendatang bakal berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Sebab, dari berbagai survei, elektabilitas capres bersaing ketat. Karena itu, perlu ada figur cawapres yang bisa berkontribusi memberikan efek elektoral. "Kalau dari survei, kami lihat sekarang yang tinggi masih Erick Thohir untuk mendampingi Prabowo," ujarnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kanan) bertemu Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, 22 Mei 2023. Dok. ANTARA/ PDIP
Misalnya, dari hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 25 Agustus-3 September 2023, elektabilitas Gibran masih di bawah Erick, baik dalam simulasi sepuluh nama maupun ketika ditanyakan ke publik tentang siapa cawapres yang paling pantas mendampingi Prabowo. Adapun elektabilitas Erick mencapai 25,8 persen, disusul Gibran 14,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,1 persen, Airlangga 4,8 persen, dan Muhaimin Iskandar 4,4 persen.
Wakil Ketua Umum Golkar Dave Laksono mengatakan belum ada pembahasan nama Gibran, meski telah ada yang mengusulkannya untuk mendampingi Prabowo. Sejauh ini, kata dia, nama-nama yang muncul baru dari lingkup internal partai koalisi. "Mungkin nanti setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi, baru ada pembahasannya. Sekarang belum ada yang membahas soal itu," ujarnya.
Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan partainya telah mendengar ada empat nama yang menguat untuk mendampingi Prabowo. Mereka adalah Airlangga, Erick, Gibran, dan Khofifah. Prabowo, kata dia, akan meminta sekaligus mendengarkan pandangan dari pemimpin partai anggota Koalisi Indonesia Maju sebelum memutuskan cawapres yang akan dipilih. "Tentu saja kami dari Partai Demokrat juga akan memberikan pertimbangan dan masukan ketika hal tersebut diminta," ujarnya. "Tapi nanti Prabowo yang akan memutuskan siapa cawapresnya."
Gibran mempersilakan namanya dibahas sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto. Gibran mengatakan telah berkomunikasi dengan Prabowo beberapa kali dan ia diminta mendampingi Ketua Umum Gerindra itu. "Saya enggak gimana-gimana. Ada aspirasi dari siapa saja kemarin, ya silakan ditampung," ujar Gibran.
IMAM HAMDI | TIKA AYU | SEPTHIA RYANTHIE
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo