Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Mendagri Pastikan Data Pemilih Pilkada Tak Bocor karena Sudah Dienkripsi

Mendagri Tito Karnavian memastikan tak ada data pemilih Pilkada serentak 2024 yang bocor.

31 Oktober 2024 | 17.47 WIB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri
Perbesar
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memberikan keterangan kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. ANTARA/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memastikan tak ada data daftar pemilih Pilkada serentak 2024 yang bocor. Dia mengatakan sebanyak 207.110.768 data pemilih potensial sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Daftar pemilih potensial sudah kami serahkan. Total pemilih untuk Pilkada Serentak 2024 (adalah) 207 juta sekian. Kami serahkan langsung saat itu kepada ketua (KPU) 2 Mei 2024, Pak Hasyim Asy'ari saat masih menjabat," kata Tito.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tito menjelaskan, data yang diserahkan ke KPU berupa data digital atau softcopy. Dengan demikian, dia yakin bahwa data tersebut tidak akan bocor. 

"Dalam bentuk softcopy yang sudah di-encrypt dan itu sudah di-breakdown semuanya, per provinsi kabupaten/kota," kata Tito.

Tito pun menyebut ada risiko kebocoran data di KPU yang perlu diwaspadai. "Kalau terjadi kebocoran, enggak mungkin bocornya di Dukcapil Kemendagri, tapi yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan kebocoran di KPU sendiri," kata Tito.

Adapun data yang ada di KPU RI, kata Tito, akan diserahkan ke KPUD untuk verifikasi lapangan. Dalam hal ini, Tito menyebut bahwa Kemendagri tetap berkontribusi memperbarui data di masyarakat. Misalnya data masyarakat yang meninggal, atau masyarakat yang masuk anggota TNI/Polri, tidak memenuhi hak pilih, atau yang pindah alamat. "Ini selalu kami update, karena kami mendapatkan input dari seluruh kabupaten/kota," ujarnya.

Hasil pembaruan data itu, menurut Tito, setiap bulannya akan diserahkan ke KPU pusat. "Sehingga akan terbentuk betul-betul data pemilih yang akurat yang permanen nantinya. Inilah bentuk dukungan kami," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus