Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menebar Duit di Akar Beringin

Untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie berebut dukungan daerah tingkat II. Menebar duit, iklan, dan iming-iming.

5 Oktober 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menjelang Musyawarah Nasional VIII Partai Golkar awal pekan ini, perang klaim sudah sampai taraf yang sulit diterima akal sehat. Kandidat Ketua Umum Golkar Surya Paloh, 58 tahun, mengaku telah mengantongi 371 suara pengurus Golkar tingkat I dan II. Ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu pekan lalu, pemilik Media Group itu tampak sumringah. Hari itu ia duduk didampingi Jeffrie Geovanie, koordinator tim sukses Surya—lazim disebut Tim Liliput. ”Angka itu bisa naik hingga 400-an daerah, lo,” katanya sambil meneguk anggur.

Lawan Surya, pengusaha Aburizal Bakrie, setelah menghadiri peluncuran buku Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono di gedung Dewan awal pekan lalu, mengaku telah memegang 450 daerah. Beberapa hari sebelumnya, ia mengaku disokong 392 daerah. ”Ini yang sudah bicara dari hati ke hati,” kata Ical, sapaan Aburizal.

Jika digabung, jumlah daerah tingkat I dan II kedua kubu hampir dua kali lipat jumlah kabupaten/kota plus provinsi yang ada. Dalam musyawarah nasional nanti, yang punya hak suara adalah 492 pengurus Golkar tingkat II, 33 Golkar tingkat I, 10 organisasi onderbouw, dan satu dewan pengurus pusat. Untuk bisa menduduki kursi yang ditinggalkan Jusuf Kalla, Ketua Golkar saat ini, seorang kandidat minimal harus mendapat 269 suara.

Meski sama-sama jumawa dengan dukungan seabrek, sesungguhnya kedua kandidat sadar mereka tak sepenuhnya bisa memegang mulut pengurus Golkar daerah. ”Sekitar 50 persen pengurus daerah masih bermain di dua kaki,” kata Sharif Cicip Sutardjo, orang dekat Ical, yang memotori penggalangan dukungan untuk Aburizal.

l l l

Menurut Jeffrie Geovanie, kubunya mula-mula memfokuskan penggarapan pada suara kunci, yakni daerah tingkat II yang jumlah suaranya paling banyak. Ini dilakukan dengan menggelar pertemuan ketua dan sekretaris daerah dengan Surya di Jakarta. Agar konkret, Surya meminta dukungan disetujui rapat pleno daerah. ”Dan itu diteken di atas meterai,” kata Jeffrie.

Surat-surat itu lantas diiklankan dan dipasang di situs lsdemokrasi.com, milik konsultan politik Denny J.A. ”Ini agar daerah yang masih ragu-ragu mau bergabung,” kata Denny. Belakangan, daerah tingkat I yang tadinya dianggap sudah dipegang kubu Ical mulai digerilya pula. Awal bulan lalu, sebelas daerah tingkat I, seperti Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat, menyatakan dukungan kepada Surya.

Klaim Surya itu dianggap enteng kubu Ical. Soal tumpukan surat pleno di kubu seberang, Sharif Cicip hanya tertawa. ”Itu enggak gue anggap,” katanya. Ia mengklaim, hingga akhir pekan lalu, dukungan sudah mencapai 471 daerah dan mayoritas dilampiri surat serupa. Namun kepada Tempo ia tidak menunjukkan surat-surat itu. Ia mengaku daerah pemilik suara masih banyak yang mendua sehingga bisa berubah hingga detik terakhir. ”Kedekatan hubungan emosional jadi penting,” katanya lagi.

Cicip menunjuk pengurus Golkar di 35 daerah tingkat II di Provinsi Jawa Tengah. Dalam iklan disebutkan mereka bulat mendukung Surya Paloh. Rabu pekan lalu, bersama pengurus Golkar, Firman Soebagyo, Cicip turun gelanggang. Berangkat ke Semarang sore dengan pesawat dan kembali dinihari ke Jakarta, ia mengatakan bisa mengatasi masalah. ”Sebanyak 25 daerah tingkat II mendukung Ical,” kata Firman.

Menurut Cicip, sejumlah pengurus daerah akhirnya mau mengembalikan tiket pesawat ke Bali yang dikirim kubu Surya. Sabtu pekan lalu, Surya menggelar pertemuan konsolidasi di Pulau Dewata. Cerita ini dibantah Jeffrie. ”Jawa Tengah solid,” katanya.

Di daerah, pengurus Golkar masih terpecah. Ketua Golkar Blora, Yudi Sancoyo, mengaku akan memilih Surya karena ia rajin menyambangi pengurus di bawah. Yudi menganggap Ical malas turun ke cabang dan ranting karena sibuk sebagai menteri. Sebaliknya, Ketua Golkar Rembang, Djoemali, memilih merapat ke kubu Ical. Katanya, tak jadi soal Ical jarang turne. ”Kan, bisa diwakili anggota timnya,” kata Djoemali.

Berapa dana yang dihabiskan kedua kubu untuk meraup dukungan? Seorang anggota tim sukses Surya menyebut angka Rp 250-300 miliar. ”Satu daerah dihargai Rp 300 juta,” ujar sumber itu. Tak mau kalah, kubu Ical juga menyiapkan gizi. ”Tapi jumlahnya enggak segila itu,” kata Cicip.

Budi Riza, Iqbal Muhtarom (Jakarta), Rofiuddin (Semarang), Eko Widianto, Ahmad Fikri, Sigit Zulmunir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus