Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mengatur Kuliah Baru

Kegiatan kurikulum ui, ugm, itb akan berjalan seperti biasa. rektorium itb memberikan kebijaksanaan pada pimpinan mahasiswa untuk mengusahakan dihilangkannya "rintangan psikologis maupun politis".(pdk)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEGIATAN kurikuler Universitas Indonesia yang dimulai bulan ini, akan tetap berjalan seperti biasa. Mahasiswa yang tidak ikut kuliah akan diketahui melalui daftar absen, Dan hal itu dapat mempengaruhi konduite mereka dalam ujian kenaikan tingkat. Demikian Prof, Dr. Mahar Mardjono kepada wartawan 4 Maret kemarin, Mahar Mardjono yang sedang sakit itu, keluar masuk ruang di gedung Salemba dengan didampingi terus seorang dokter. Beberapa mahasiswa berjaket kuning, duduk-duduk berkerumun di halaman. Prof. Slamet Iman Santoso yang kepergok wartawan menolak berita adanya "pemogokan kuliah". "Mana yang mogok, saya baru kasih kuliah," katanya. Ketika ditunjukkan mahasiswa yang bergerombol di halaman, Prof. Slamet cuma tertawa. "Tidak ada yang mogok, mereka kan cuma malas saja," katanya sambil pergi. Di Yogyakarta kegiatan kampus juga diaktifkan lagi. Tadinya sebuah pengumuman yang berbunyi 'Mulai hari ini kampus ditutup', dipampangkan di depan jalan masuk ke Universitas Gajah Mada, 28 Pebruari lalu. Tak kurang Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, Rektor UGM sendiri, memuat pengumuman itu di koran-koran setempat. Alasannya: Demi keamanan kampus UGM untuk sementara waktu semua kuliah dan kegiatan praktikum ditiadakan sampai ada pengumuman lebih lanjut. Sementara Senat UGM yang ditandatangani Prof. ir. Soenyoto Soemohardjo, pada tanggal yang sama membenarkan kebijaksanaan rektor. Namun pengumuman itu hanya bertahan dua hari saja. Karena pada 1 Maret, keluar lagi pengumuman rektor. Isinya Semua kegiatan akademik berupa praktikum, ko-asistensi, workshop, penataran, ujian, konsultasi skripsi, kegiatan pasca sarjana dan pengabdian masyarakat dimulai lagi tanggal 2 Maret 1978 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Di ITB resminya kuliah sudah dimulai. Bahkan dari 1.275 mahasiswa baru yang diterima, 1.192 di antaranya sudah mendaftarkan diri. Sampai 2 Maret kemarin, ketika berlangsung upacara penerimaan mahasiswa baru, di antara mahasiswa lama yang jumlahnya sekitar 7.500 orang, ada juga yang mendaftar. Sekitar tigaratusan. Batas walktu pendaftaran sampai tanggal 13 Maret mendatang. Itupun masih akan dilakukan 'pendaftaran lambat' sebagaimana terdapat pada peraturan ITB. Maksudnya, mahasiswa yang masih tetap belum mendaftar pada batas waktu, masih diberi kemungkinan untuk tetap bisa mendaftarkan diri. Selain memberikan kebijaksanaan pendaftaran yang longgar, rektorium ITB menjanjikan kebijaksanaan lain. Antara lain akan membantu pimpinan mahasiswa untuk mengusahakan dihilangkannya "rintangan psikologis maupun politis," supaya mereka dapat kuliah lagi. Kata Dr Soedjana Sapi'ie,, Ketua Rektorium, rektorium sedang mempersiapkan pengamanan pengganti jika ABRI ditarik dari kampus. "Yang tidak saya inginkan ialah terjadinya kembali peristiwa dua tiga minggu lalu," ujar Sapi'ie. Sementara itu belum ada kuliah di IPB Bogor, tapi belum diperoleh keterangan resmi lebih lanjut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus