Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebutuhan akan tenaga sarjana yang lebih berkualitas memang semakin terasa, khususnya pada fakultas kedokteran. Saat menangani pasien sesak napas, misalnya, bahkan seorang calon dokter tak cuma harus mendeteksi penyakit itu dengan teori-teori kedokteran. Ia pun dituntut untuk memahami aspek sosial, ekonomi, dan budaya pasien. Ini berarti, sang mahasiswa mesti mempelajari disiplin ilmu-ilmu lain. Karena itu, metode konvensional perkuliahan, yang disebut Subject Based Learning, semakin dianggap ketinggalan zaman. Soalnya, metode itu akan membuat mahasiswa kedokteran, yang dianggap lebih betah di kampus ketimbang mahasiswa fakultas lain, butuh waktu lebih lama lagi untuk kuliah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo