Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyatakan penyetopan obat-obat sirop telah berhasil menekan kasus gagal ginjal akut.
“Sejak kita berhentiin obat-obatan tersebut, itu turun drastis dan sudah tidak ada kasus baru lagi. Sudah dua setengah minggu,” ujar Menkes Budi di akhir acara konferensi pers Kemenkes, Jumat, 18 November 2022.
Meskipun begitu, ia menyebut bahwa masih ada kasus kematian akibat penyakit ini lantaran kondisi ginjal yang sudah terlampau rusak dan sudah menjalani perawatan selama 35-40 hari.
“Buat saya, masyarakat sudah sehat sekarang tidak ada lagi bayi yang masuk ke rumah sakit, buat saya sih udah senang,”kata Budi.
“Saya sih tinggal bilang, ibu-ibu sama yang mengonsumsi obatnya jangan berlebihan lah,” tuturnya.
325 kasus gagal ginjal akut
Hingga Selasa 1 November 2022, ada 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Konsentrasinya di wilayah Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Kemenkes menyebut obat Fomepizole efektif menurunkan angka kasus gagal ginjal akut. Kemenkes saat ini berupaya menekan kasus baru hingga ke level 0. Untuk setiap kasus baru, Kemenkes akan mencari penyebabnya. Kasus minggu lalu tercatat pada 29 Oktober dan 1 November karena pasien masih mengkonsumsi obat sirup di apotek kota tier-2. Kemenkes mencatat hanya ada 6 kasus mingguan per periode 30 Oktober-5 November tanpa kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Mohon bantuan para dinas kesehatan untuk kontrol pemberian obat di apotek dan bidan kita, untuk melindungi para balita kita,” kata Budi pada Rabu, 16 November 2022.
ALFITRIA NEFI PRATIWI
Baca: Bareskrim Polri Segel 2 Perusahaan Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini