Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lumajang - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming. Hal ini diungkapkan Risma saat berkunjung ke Kabupaten Lumajang, Senin petang, 18 Januari 2021.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Semua harus siap. Karena memang dampak global warming ini luar biasa," kata Risma di Pendapa Kabupaten Lumajang.
Menurut Risma, erupsi Semeru bisa saja dampak dari global warming. "Mungkin lho ya, karena saya teorinya tidak tahu dan saya juga bukan ahlinya. Tapi karena ada gempa bumi, kemudian ada goyangan-goyangan di lempengan yang menyebabkan adanya erupsi Gunung Semeru dan sebagainya, kita tidak tahu. Tapi kita harus siap," ujar Mensos Risma.
Gunung Semeru kembali memuntahkan lava pijar ke arah Besuk Kobokan, Kecamatan Candipuro , Sabtu sore menjelang petang, 16 Januari 2021. Muntahan lava pijar ini menimbulkan awan panas guguran yang menyelimuti gunung api tertinggi di pulau Jawa ini.
Awan panas guguran terjadi pada pukul 17.24 WIB sampai 18.35 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 4.287 detik. Jarak luncur awan panas sekitar 4 kilometer ke arah Besuk Kobokan.
DAVID PRIYASIDHARTA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini