Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Momen

3 Oktober 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Empat Kapal Terbakar

KECELAKAAN beruntun terjadi di laut sepanjang dua pekan terakhir. Tercatat empat kapal terbakar yang menewaskan puluhan penumpang. Pada Rabu pagi pekan lalu, kapal motor Kirana IX tiba-tiba terbakar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sedikitnya delapan penumpang tewas dalam kecelakaan itu.

Di tempat lain, kapal motor Marina Nusantara terbakar di Sungai Barito, Kalimantan Selatan, pada Senin pagi pekan lalu. Api berkobar setelah kapal bermuatan 443 penumpang ini menabrak kapal tongkang pengangkut batu bara. Tiga tewas dan puluhan terluka.

Sebelumnya, pada Rabu dua pekan lalu, kapal motor Sri Murah Rezeki tenggelam di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Tiga hari kemudian, Sabtu dua pekan lalu, kapal motor Putri Tunggal karam di laut Sumenep, Madura. Kedua insiden tersebut menewaskan belasan orang.

Setelah Bom, Anggaran BIN Naik

BADAN Intelijen Negara bakal mendapat anggaran lebih banyak pada tahun depan, dari Rp 1,2 triliun pada tahun ini menjadi Rp 1,4 triliun. Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan kenaikan ini setelah intelijen dituding gagal mencegah pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh di Solo, Jawa Tengah, Ahad dua pekan lalu.

Menurut Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq, membengkaknya anggaran ini lantaran makin luasnya bidang kerja intelijen. Adapun Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tb Hasanuddin mengatakan anggaran dinaikkan demi pengembangan kemampuan anggota BIN. ”Kemampuan dan koordinasi di lapangan merupakan titik lemah,” katanya.

Di DPR, Kamis pekan lalu, Komisi Pertahanan juga menyetujui Rancangan Undang-Undang Intelijen minus pasal penangkapan oleh BIN. Setelah disetujui, beleid kontroversial ini dibawa ke Badan Legislasi sebelum disahkan di sidang paripurna.

Kuningan-Senayan Memanas

HUBUNGAN Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Dewan Perwakilan Rakyat makin runyam setelah Dewan bermanuver. DPR dua kali memanggil komisi antirasuah dengan dalih untuk berkonsultasi mengenai mekanisme pembahasan anggaran.

Panggilan pertama dilayangkan sehari setelah KPK memeriksa empat pemimpin Badan Anggaran DPR sebagai saksi dalam kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Adapun panggilan kedua keluar bersamaan dengan pengumuman KPK untuk memeriksa kembali dua Wakil Ketua Badan Anggaran Tam­sil Linrung dan Olly Dondokambey.

Tamsil dan Olly menolak diperiksa lagi oleh KPK pada Rabu pekan lalu. Mereka hanya bersedia mengirim dokumen catatan rapat Badan Anggaran. Sikap Tamsil dan Olly didukung pimpinan DPR, yang meminta KPK memenuhi dulu undangan ke Senayan. Belakangan, Tamsil dan Olly melunak.

Karena pimpinannya diperiksa KPK, Badan Anggaran mogok membahas Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara 2012. Juru bicara KPK, Johan Budi, menegaskan komisi antikorupsi tak memeriksa Badan Anggaran sebagai lembaga, melainkan individu yang mengetahui pencairan anggaran Rp 500 miliar untuk 19 daerah.

Denda Parkir Diplomat RI di New York

DEWAN Kota New York, Amerika Serikat, mengumumkan tunggakan denda parkir para diplomat asing yang mencapai US$ 17 juta. Diplomat Indonesia tercatat menunggak US$ 725 ribu—penunggak ketiga terbesar setelah Mesir (US$ 1,9 juta) dan Nigeria (US$ 1 juta).

Disebut menunggak, perutusan tetap RI untuk Persatuan Bangsa-Bangsa di New York belum berniat melu­nasinya. Alasannya, belum ada kesepakatan antara negara anggota PBB dan pemerintah federal dan Dewan Kota mengenai parkir para diplomat.

Perutusan tetap RI juga berdalih, periode denda dihitung terlampau mundur hingga 1970. Padahal, bila dihitung sejak periode pemotongan, yakni 19 November 2002, tunggakan Indonesia yang tercatat di Dewan Kota New York cuma US$ 21.668,94.

Lagi, Pesawat Jatuh

SEPEKAN setelah jatuhnya Pilatus PK-UCE di Wamena, Papua, kecelakaan serupa terjadi di Lahat, Sumatera Utara, pada Kamis pekan lalu. Pesawat Cassa 212-200 jatuh di sekitar Bahorok, beberapa menit setelah bertolak dari Bandar Udara Polonia, Medan.

Pesawat dengan kode penerbangan PK-TLF itu lepas landas pukul 07.28 WIB menuju Bandar Udara Alas ­Leuseur, Kutacane, Aceh. Ketika pesawat berada di atas Bahorok, radar tiba-tiba kehilangan kontak. Pesawat milik Nusantara Buana Air ini membawa 4 kru dan 14 penumpang.

Kecelakaan tersebut memperpanjang daftar pesawat yang jatuh dalam sebulan terakhir. Setelah kecelakaan Pilatus di Wamena, helikopter Bell 412 OCV milik Airfast juga jatuh di Lembah Dodo, Sumbawa, Ahad dua pekan lalu. Sebelumnya, awal September lalu, pesawat Susi Air jenis Caravan C208 PK-VVE juga jatuh di Yahukimo, Papua.

Enam Hakim Agung Baru

KOMISI Hukum Dewan Perwakilan Rakyat memilih enam hakim agung baru pada Kamis pekan lalu. Dalam pemilihan, Suhadi, mantan Ketua Pengadilan Negeri Tangerang yang kini panitera Mahkamah Agung, memperoleh suara terbanyak, yakni 51.

Anggota Komisi Hukum, Gayus Topane Lumbuun, juga terpilih. Ia didukung 44 koleganya di komisi itu. Nurul Elmiyah dan Andi Sam­san Nganro masing-masing mendapat 42 suara. Adapun Dudu Duswara didukung 34 suara dan Harry Djatmiko 28 suara.

Komisi Hukum kembali akan menyeleksi karena Mahkamah Agung masih membutuhkan empat hakim agung lagi. Dengan begitu, Komisi Yudisial mesti mengirim 12 nama lagi ke DPR untuk disaring jadi empat orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus