Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Upik Abu Mencari Payung

Dua fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Dianggap menambah beban majikan.

 

19 Juni 2021 | 00.00 WIB

Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) melakukan aksi unjuk rasa meminta Pemerintah bersama DPR untuk segera membahas dan mensahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga di  Jakarta, Okotober 2015. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
material-symbols:fullscreenPerbesar
Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) melakukan aksi unjuk rasa meminta Pemerintah bersama DPR untuk segera membahas dan mensahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga di Jakarta, Okotober 2015. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Jumlah kekerasan terhadap pekerja rumah tangga bertambah setiap tahun.

  • Pembahasan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga terganjal oleh PDI Perjuangan dan Golkar.

  • Sebagian majikan mulai menyadari pentingnya perlindungan dan kesejahteraan untuk pekerja rumah tangga.

SRI Siti Marni, 25 tahun, masih trauma mengingat peristiwa yang dialaminya selama sekitar sembilan tahun. Lebih dari sepertiga masa hidupnya itu, Ani—panggilannya—dikurung dan disiksa oleh majikannya, Meta Hasan Musdalifah. “Kalau diingat lagi, ya masih trauma. Kalau bisa, saya enggak mau lagi jadi pekerja rumah tangga,” kata Ani kepada Tempo, Kamis, 17 Juni lalu, sehari setelah peringatan Hari Pekerja Rumah Tangga Internasional.

Pada 2007, saudaranya mengenalkan Ani kepada Musdalifah. Menurut Ani, saat itu Musdalifah berjanji menyekolahkan dia di Jakarta. Dari rumahnya di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ani yang saat itu masih berusia 11 tahun dan baru lulus sekolah dasar pun berangkat ke rumah Musdalifah di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Selama delapan bulan pertama, majikannya itu memperlakukan dia dengan baik.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus