Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Difabel

Natal 2020, Tunanetra Kristiani Indonesia Membuat Paduan Suara Virtual

Video paduan suara virtual yang dibuat oleh tunanetra pada Hari Raya Natal 2020 ini tayang di situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

25 Desember 2020 | 10.00 WIB

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Perbesar
Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Merayakan Natal 2020, Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia DKI Jakarta dan Lembaga Pesta Paduan Suara Gerejawi atau Pesparawi membuat paduan suara virtual. Paduan suara ini menggabungkan 35 suara yang direkam di tempat berbeda sehingga menjadi paduan suara tunggal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rencananya video paduan suara virtual ini tayang di situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Lagu yang dinyanyikan adalah Ring The Christmas Bell yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Bel Natal Telah Berbunyi," ujar Ketua 4 Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia, Mahreta Maha kepada Tempo, Kamis 24 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandemi Covid-19 membuat perayaan dan pembuatan rekaman paduan suara tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Seluruh ibadah Perkumpulan Tunanetra Kristiani atau Petki berlangsung virtual, termasuk pembuatan video paduan suara ini.

Editor audio video paduan suara Natal 2020, Aris Yohanes mengatakan, salah satu tantangan dalam menyatukan suara-suara tersebut adalah penyesuaian nada sesuai proporsi masing-masing tunanetra. Penyesuaian suara dan nada ini menjadi sulit lantaran tunanetra harus merekam sendiri suara mereka dan bernyanyi tanpa arahan konduktor.

"Tunanetra tidak biasa menggunakan partitur, jadi kadang ada yang harusnya belum berhenti untuk tarik napas, tiba-tiba sudah berhenti. Suaranya jadi terpenggal," kata Aris. Tantangan lain adalah jenis ponsel yang digunakan untuk merekam memiliki spesifikasi teknologi yang berbeda. Akibatnya, produk suara yang dihasilkan pun berbeda.

Aris Yohanes mengatakan perlu penyesuaian suara dalam proses pengeditan, termasuk kalau suara-suara di luar atau noise yang turut terekam harus diredam atau dihilangkan. Bendahara di Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia dan Ketua V Penelitian dan Pengembangan Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia, ini menggunakan suara Gold Wave untuk mengedit.

Aplikasi penyunting suara ini, menurut dia, paling terakses dan mudah digunakan oleh tunanetra. Selain Aris, Ketua I Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia, Cinthia Montolalu juga mendapat tugas dalam pembuatan video paduan suara Natal 2020. Cinthia yaang juga tunanetra ini membuat video artfisial. "Saya bertugas mengedit video yang sudah dikumpulkan dan nantinya disatukan dengan audio yang sudah diedit oleh Aris," kata Cinthia.

Tunanetra Kristiani tetap bersuka ria dalam merayakan Natal secara virtual dari rumah. Mereka tetap bersemangat dan kreatif berkarya sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. "Karena tema Natal Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Tunanetra Kristiani Indonesia tahun ini adalah Immmanuel dalam Pandemi," kata Mahreta Maha.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus