Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Layanan ojek yang dijalankan penyandang disabilitas di Yogyakarta, Difa Bike turut terdampak pandemi Covid-19. Selama wabah corona, layanan yang memiliki 26 pengemudi penyandang disabilitas itu turut berhenti mengangkut penumpang untuk sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sekarang kami mencoba menjalankan program baru, yakni jasa pengantaran barang secara terbatas dengan melibatkan pengemudi yang fisiknya mumpuni," kata pendiri Difa Bike, Triyono kepada Tempo, Kamis 16 April 2020. Program pengantaran barang selama pandemi Covid-19 itu bernama Difa Bike Blanja.in. Layanan ini dapat diakses melalui telepon atau pesan instan di nomor 0823-2801-6326 atau lewat situs www.difabike.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Konsep Difa Bike Blanja.in mirip toko online, di mana para pengemudi membelanjakan kebutuhan pelanggan dan mengantarkannya sampai tujuan. Untuk saat ini, maksimal nilai pembelanjaan Rp 250 ribu agar beban pengemudi yang berbelanja tidak terlalu berat.
Layanan ojek difabel Difa Bike yang biasanya melayani angkutan penumpang beralih ke layanan pengantaran barang selama masa pandemi Covid-19. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Triyono mengatakan layanan Difa Bike Blanja.in menjadi fitur tambahan karena merosotnya pendapatan bidang tranportasi dan wisata selama pandemi Covid-19. "Kami hanya ingin berusaha agar para pengemudi difabel masih mendapatkan penghasilan," ujarnya.
Gagasan program belanja dan antar barang ini sudah mulai berjalan pada Maret 2020. Saat itu layanan tersebut sudah mendapat respons konsumen meski permintaannya masih sedikit. Barulah pada awal April 2020 jasa Difa Bike Blanja.in digarap serius.
Layanan ojek difabel Difa Bike yang biasanya melayani angkutan penumpang beralih ke layanan pengantaran barang selama masa pandemi Covid-19. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Triyono mengatakan mudah memanfaatkan layanan ini karena seperti meminta bantuan orang lain untuk berbelanja dan mengantarkannya ke rumah. Bagi konsumen yang melakukan pesanan melalui pesan instan, kirim daftar barang belanjaannya lewat aplikasi Whatsapp ke nomor 0823-2801-6326. Kemudian akan disepakati apakah uang belanja akan ditransfer atau dibayar tunai saat barang belanjaan tiba di rumah.
"Pengemudi hanya berbelanja barang yang dipesan dan sesuai dengan harga toko," kata Triyono. Adapun pendapatan para pengemudi diperoleh dari ongkos transportasi sesuai wilayah layanan, yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul bagian utara. Tarif jasa transportasi dihitung berdasarkan jarak antar dari tempat belanja ke rumah konsumen.