Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sejumlah kandidat calon presiden ditengarai memanfaatkan jabatannya untuk mengerek elektabilitas.
Ganjar dan Anies efektif manfaatkan jabatannya untuk maju sebagai calon presiden.
Pejabat berkeliling daerah di luar dari tugas dan fungsi jabatannya.
JAKARTA – Sejumlah pengamat politik menilai para pejabat yang disebut-sebut sebagai calon berpotensi dalam pemilihan presiden 2024 disinyalir memanfaatkan posisinya untuk mendongkrak elektabilitas. Direktur Eksekutif Aksara Research Institute, Hendri Kurniawan, mengatakan cara tersebut menjadi salah satu yang paling efektif untuk mendapat popularitas dari masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah pejabat yang dimaksudkan Hendri itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Menurut Hendri, mereka ditengarai kerap memanfaatkan posisinya untuk mendekatkan diri ke masyarakat melalui program kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hendri mencontohkan kegiatan yang kerap dilakukan Anies di luar kota. Salah satunya ketika Anies bertemu dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Marzuki Mustamar, sekaligus menjadi pembicara dalam acara diskusi milenial di Jawa Timur, pada November 2021. Ketika salat Idul Fitri berlangsung di Jakarta, Anies juga dinilai memanfaatkan momentum sebagai gubernur untuk hadir salat berjemaah di Jakarta International Stadium. "Hal itu semua berhasil dimanfaatkan Anies untuk mendapat perhatian dan elektabilitas dari publik," ujar Hendri, kemarin, 4 Mei.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno, juga menyebutkan pejabat lain, seperti Ganjar Pranowo, melakukan hal serupa. Namun cara yang dilakukan Ganjar tak semata menampilkan kinerja ke publik. "Karena hal yang disukai publik adalah momentum seremonial, tentatif, dan sering dadakan. Hal seperti itu yang bisa dilakukan saat menjadi pejabat," tutur Adi.
Menurut Adi, publik tidak akan bertanya ihwal apa yang dilakukan Ganjar ketika memimpin Jawa Tengah. Menurut dia, publik hanya peduli pada kegiatan pragmatis sehingga para kandidat calon presiden mendekati masyarakat dengan cara kegiatan seremonial, seperti perayaan Idul Fitri.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) duduk di antara sejumlah santri saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Islah As Suyuthi di Kediri, Jawa Timur, 16 April 2022. ANTARA/Prasetia Fauzani
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (Anies), Laode Basir, menjelaskan bahwa sejauh ini Anies Baswedan belum mendeklarasikan diri sebagai calon dalam pemilihan presiden 2024. Selama ini, justru relawan yang berupaya mendesak dan menggadang-gadang Anies untuk bersedia maju dalam pemilihan tersebut. "Kalau Anies ke luar kota, itu urusan pekerjaannya sebagai gubernur," tutur Basir.
Basir mencontohkan, Anies memang kerap diundang menjadi pembicara di Universitas Gadjah Mada (UGM) serta berkeliling ke sejumlah daerah, seperti Banten dan Jawa Timur. Namun semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan dinas yang tak ada hubungannya dengan kampanye sebagai calon presiden. Basir melihat Anies bekerja demi urusan DKI Jakarta tanpa berupaya memanfaatkannya untuk mengerek elektabilitas sebagai calon presiden.
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto bersama tenaga medis di Posko Pelayanan dan Monitoring Mudik, Purwakarta, Jawa Barat,30 April 2022. ANTARA/M Ibnu Chazar
Menurut Basir, justru selama ini relawan yang bergerak ke semua daerah untuk mengkampanyekan hasil kerja Anies sebagai Gubernur Jakarta. Ia juga menyebutkan Anies sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan tersebut. Termasuk kegiatan pemasangan baliho bergambar Anies sebagai calon presiden yang dinilai berasal dari gerakan masyarakat tanpa diketahui Anies.
Adapun Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, menyebutkan tak masalah jika Ganjar mendekati masyarakat ketika masih menjabat Gubernur Jawa Tengah. Immanuel mendukung cara yang dilakukan Ganjar dan Anies, yang selama ini berupaya adu gagasan dan kinerja dengan medium sebagai gubernur. Hal itu merupakan bagian dari demokrasi untuk memikat para pemilih berbasis program kerja, termasuk guna menghadapi pemilihan presiden 2024.
AVIT HIDAYAT
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo