Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut partainya intensif berkomunikasi dengan partai lain yang punya latar belakang historis. Misalnya, kata dia, dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hasto menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri punya sejarah dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hasto mengatakan dialog antara PDIP dengan PKB terjalin secara intensif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dengan PKB kami bertemu, apalagi melihat kesejarahan antara Bu Mega juga dengan Pak Muhaimin Iskandar ini dialog-dialog secara intensif kami lakukan,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Juni 2023.
Adapun sejak Pemilihan Presiden 2014, PKB selalu jadi bagian koalisi PDIP. Partai yang erat dengan identitas Nahdlatul Ulama (NU) itu menjadi partai koalisi pengusung pasangan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Jusuf Kalla pada 2014, serta pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin pada 2019.
Selain itu, Megawati juga pernah menjadi wakil presiden bagi Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada periode 1999-2001. Gus Dur merupakan salah satu tokoh NU yang menjadi pelopor berdirinya PKB.
Kemarin, Hasto mengaku bersua dengan Cak Imin. Ia menyebut itu adalah pertemuan pertama yang akan ditindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan lainnya. Tujuan akhirnya, kata Hasto, PDIP dan PKB bisa menggelar pertemuan resmi dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagaimana dilakukan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) serta Partai Amanat Nasional (PAN). “Ya ini baru dilakukan pertemuan yang cukup intensif karena tahapannya seperti itu,” kata Hasto.
Komunikasi dengan Perindo
Selain PKB, Hasto menyebut partainya juga menjalin komunikasi intensif dengan Partai Perindo. Ia menyebut pertemuan dengan partai pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu mesti digelar berkali-kali sembari menyusun agenda yang akan diusung ke depannya.
“Inilah mengapa pertemuan memang dalam membangun silaturahmi. Kerja sama parpol tidak hanya berlangsung sekali (pertemuan),” kata dia.
Usai bertemu Cak Imin, Hasto mendampingi Megawati, bakal calon presiden Ganjar Pranowo, serta Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menerima kunjungan PAN. Tak hanya berbicara mengenai Pemilihan Presiden, persamuhan itu turut menjajaki peluang kerja sama pada 2024.
Kendati demikian, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut belum ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan itu. Ia menyebut pertemuan PAN dengan PDIP tidak serta merta menunjukkan bahwa partainya bakal mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Yandri mengatakan hingga kini ada dua kandidat capres yang kuat di PAN. Mereka adalah Ganjar Pranowo serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. “Jadi ini belum ada kata sepakat. Maka perlu ada pertemuan lanjutan,” kata Yandri.