Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Pegawai PTN Baru 10 Tahun Berjuang Menuntut Haknya sampai ke Ujung Pemerintahan Jokowi

Ikatan Lintas Pegawai PTN Baru berharap di ujung kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin hak mereka menjadi PNS akhirnya bisa dipenuhi.

18 Juli 2024 | 14.58 WIB

Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP-PTNB) menggelar aksi di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Perbesar
Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP-PTNB) menggelar aksi di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta pada Kamis, 18 Juli 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Depok - Massa yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai Perguruan Tinggi Negeri Baru (ILP-PTNB) menggeruduk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemdikbudristek Dikti), di Jakarta, Kamis 18 Juli 2024. Mereka mewakili dosen dan tenaga kependidikan dari 35 PTN baru yang telah 10 tahun terakhir menuntut hak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kami bersama dosen dan tenaga kependidikan dari 35 PTNB bergerak ke Jakarta untuk aksi damai di Kantor Kemendikbudristek Dikti," kata Sekjen ILP-PTNB, Umar, saat hendak bertolak pada Kamis pagi. Ditambahkannya, "Kami menuntut hak yang sampai saat ini belum terpenuhi."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umar menilai, tuntutan ILP-PTNB yang tak kunjung terealisasi menandakan pemerintah yang tidak serius mengakomodir status kepegawaian para dosen dan tenaga kependidikan. Padahal, kata Umar, ketika kampus berubah status jadi PTN, semua aset dan fasilitas infrastruktur menjadi milik pemerintah.

"Sehingga sudah seharusnya SDM yang ada di dalamnya termasuk dosen dan tenaga pendidik turut menjadi PNS, bukan pegawai kontrak PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang selama ini dilakukan pemerintah," tutur Umar.

Dosen di PTN di Sulawesi Barat ini mengaku telah berkomunikasi dengan pengurus ILP-PTNB agar mengirimkan perwakilan dosen dan tenaga kependidikan dari 35 PTNB saat aksi di kementerian hari ini yang dipandang sebagai aksi bersama. Dalam rencananya, akan hadir sekitar 250 peserta aksi.

Umar berharap saat aksi ada perwakilan pejabat dari kementerian yang menerima dan benar-benar menjadi jembatan bagi dosen serta tenaga pendidik dari ILP-PTNB. "Besar harapan kami di ujung kepemimpinan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) dan Pak Ma'ruf Amin dapat merealisikan tuntutan kami," kata Umar penuh harap.

Berdasarkan pantauan Tempo mulai pukul 09.00-11.30, massa ratusan peserta aksi ILP-PTNB itu masih menunggu audiensi bersama pejabat Kemendikbudristek sebelum akhirnya ditemui oleh Direktur Sumber Daya Manusia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dalam aksinya yang terkini, mereka mendirikan tenda-tenda di trotoar jalan depan gerbang Kemendikbudristek sambil menyuarakan tuntutannya.

"Kami sudah sering (meminta) pertemuan, tapi mas menteri (Menteri Pendidikan Nadiem Makarim) tidak pernah hadir. Selalu diwakilkan oleh pejabat-pejabat eselon dua dan tiganya," ujar Umar di lokasi aksi.

AISYAH AMIRA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus