Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Pembudidaya Ikan Milenial Jabar Terus Berlatih

Dengan pelatihan yang terarah dan selaras kebutuhan, petani milenial Jabar mampu menghasilkan pendapatan yang maksimal.

3 Juni 2021 | 15.56 WIB

Peserta Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) di PSDKP WS Ciherang, Kabupaten Cianjur. (Foto: Fajrin/Diskominfo Jabar)
Perbesar
Peserta Pembudidaya Ikan Milenial (PIM) di PSDKP WS Ciherang, Kabupaten Cianjur. (Foto: Fajrin/Diskominfo Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR-Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan memaksimalkan potensi dari Pembudidaya Ikan Milenial (PIM). Dengan demikian, akan menghasilkan pendapatan yang maksimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Diketahui, PIM merupakan bagian dalam program Petani Milenial di bidang perikanan. Mereka diberikan pelatihan secara komprehensif untuk bisa memahami cara melakukan budidaya ikan yang baik. Tidak hanya dilatih bagaimana membuat sistem bioflok atau teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan, tetapi juga diajarkan bagaimana mendapatkan benih ikan yang baik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pelatihan yang kami lakukan adalah bagaimana cara berbudidaya ikan yang baik disamping juga untuk memperoleh sertifikat cara budidaya ikan yang baik. Mereka diajarkan bagaimana mendapatkan benih ikan yang baik, mulai dari pemilihan sampai karantina ikan sebelum ditebar ke bioflok," ujar Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Pilahsar) DKP Jabar Erlina Dalisaputra berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Dia menyebut, terdapat 10 peserta PIM yang membudidayakan ikan nila di 60 kolam bioflok di PSDKP WS Ciherang. Menurutnya setiap kolam bioflok memiliki kapasitas 1.200 ekor ikan nila. Agar budidaya ikan nila berjalan optimal, maka pelatihan dan pendampingan terus dilakukan termasuk cara pemberian pakan ikan. 

"Pakan ini harus dihitung berapa gram per hari dan kenaikan disesuaikan dengan bobot ikan. Jadi, nanti hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan, yakni setiap 1 kilogram ikan itu berisi 3 sampai 5 ekor," katanya. 

Selain itu, kegiatan studi banding pun menjadi upaya pihaknya agar peserta PIM dapat menambah pengetahuan dan keterampilan. Studi banding ini dilakukan ke pembudidaya ikan yang telah memetik hasil maksimal. 

Erlina pun menuturkan, studi banding menjadi salah satu cara untuk memotivasi peserta PIM, sehingga diharapkan peserta PIM mampu mencetak wirausahawan baru yang tangguh dan inovatif.

"Kita memberikan motivasi kepada peserta pembudidaya ikan ini dengan studi banding ke pembudidaya ikan yang sudah sukses. Ini salah satu cara paling ampuh untuk bisa memberikan dukungan dan semangat kepada peserta untuk lebih giat lagi dan bisa membudidayakan ikan dengan lebih baik," ujarnya. 

Peserta PIM yang tergabung dalam program Petani Milenial tahap pertama berjumlah 52 orang. Rinciannya, 10 peserta membudidayakan ikan nila di Ciherang, 11 peserta membudidayakan ikan lele di Cijengkol Subang, lima peserta membudidayakan ikan nila di Wanayasa Purwakarta, dan lima peserta membudidayakan udang vaname di Cibalong Garut. 

Selanjutnya, ada 21 peserta PIM yang membudidayakan ikan nila dan lele secara mandiri di lahan masing-masing. Erlina mengatakan, peserta PIM yang membudidayakan ikan secara mandiri tetap mendapatkan pendampingan, akses permodalan, dan bantuan pemasaran atau offtaker.

"Kalau mandiri itu mereka punya lahan sendiri, sedangkan yang intensif diberi pinjaman lahan dan mes milik Pemda Provinsi Jabar. PIM mandiri pun tetap mendapatkan pendampingan yang intensif. Lalu, akses permodalan, dan juga pasar," katanya. 

Salah satu peserta PIM yang membudidayakan ikan nila di Ciherang, Dimas Liggo, mengatakan setiap materi yang diberikan langsung dipraktikkan. Hal tersebut memudahkan dirinya dan rekan-rekannya untuk mengimplementasikan materi yang diberikan. "Di sini itu, habis pelatihan langsung praktik. Itu membuat kami cepat mengimplementasikan teori-teori budidaya yang diberikan," ujarnya. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus