Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Pemda Provinsi Jabar Intensifkan Rapid Test Selama Penerapan PSBB

Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pelaksanaan rapid test di Jabar akan tetap berlangsung.

22 April 2020 | 19.31 WIB

Petugas kesehatan Pemda Provinsi Jabar mengambil darah 160 anggota HIPMI peserta Musda Karawang di Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Senin (30/3/2020). Ke-160 anggota HIPMI ini berasal dari enam kabupaten/kota. (Foto: Humas Jabar)
Perbesar
Petugas kesehatan Pemda Provinsi Jabar mengambil darah 160 anggota HIPMI peserta Musda Karawang di Parkir Barat Gedung Sate Bandung, Senin (30/3/2020). Ke-160 anggota HIPMI ini berasal dari enam kabupaten/kota. (Foto: Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR — Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan terus mengintensifkan rapid test di kabupaten/kota yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini PSBB di Jabar telah diterapkan di wilayah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Depok serta Kota dan Kabupaten Bekasi) dan Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi, dan Sumedang).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dikutip dari keterangan Humas Jabar, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani mengatakan, rapid test masih berlangsung di lima wilayah Bodebek yang sudah menerapkan PSBB sejak tanggal 15 April-28 Mei 2020, dan juga di lima wilayah Bandung Raya yang akan menerapkan PSBB sejak Rabu, 22 April 2020 hingga 14 hari ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Berli, targetnya adalah 0,6 persen populasi di wilayah yang sedang menerapkan PSBB. Sehingga, target jumlah warga Jabar yang akan di tes cepat ini akan terus bertambah, melampaui angka 71.451 per tanggal 20 April 2020.

Hanya saja, Berli mengakui masih terdapat kendala dalam upaya menggelar rapid test di kota kabupaten yang menerapkan PSBB. "Kita masih kekurangan alat untuk melakukan rapid test. Belum datang semua," ucapnya, pada Rabu, 22 April 2020.

Ditambahkan Berli, persediaan alat untuk rapid test yang tersedia di Provinsi Jawa Barat sudah semakin menipis. Hingga saat ini sebanyak 96 ribu alat rapid test sudah disebar ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Terkait potensi penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Jabar seiring dengan digelarnya tes cepat, Berli mengatakan, tenaga kesehatan yang ada di  Jabar sudah siap mengantisipasi lonjakan jumlah kasus positif Covid-19.

"Hanya saja, para tenaga kesehatan ini masih perlu dilengkapi APD yang sesuai standar WHO, sehingga mereka pun terlindungi dari potensi terpapar virus, saat menangani mereka yang positif Covid-19," tuturnya.

Ditambahkan Berli, kurangnya APD standar yang digunakan para nakes saat penanganan Covid-19 juga menjadi prioritas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, untuk segera dilengkapi ketersediaannya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus