Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pemerintah Akan Buka Data Tempat Publik yang Tak Disiplin Pakai PeduliLindungi

Pemerintah akan membuka data PeduliLindungi, khususnya lokasi publik, untuk mengukur kedisiplinan protokol kesehatan.

24 Januari 2022 | 13.15 WIB

Petugas menunjukkan fasilitas untuk Scan Kode QR aplikasi PeduliLindungi di NAV Karaoke Keluarga di Blok M Square, Jakarta, Sabtu, 6 November 2021. Seiring dengan pemberlakuan status PPKM Level 1, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberikan izin uji coba pembukaan 62 tempat karaoke keluarga. TEMPO/Daniel Christian D.E
Perbesar
Petugas menunjukkan fasilitas untuk Scan Kode QR aplikasi PeduliLindungi di NAV Karaoke Keluarga di Blok M Square, Jakarta, Sabtu, 6 November 2021. Seiring dengan pemberlakuan status PPKM Level 1, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memberikan izin uji coba pembukaan 62 tempat karaoke keluarga. TEMPO/Daniel Christian D.E

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan terus mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk mengurangi laju penularan Covid-19, terutama varian Omicron.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan membuka data lokasi toko, restoran, atau tempat publik lainnya yang tidak disiplin menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menteri Kesehatan akan mengungkap data toko atau restoran yang tidak memanfaatkan PeduliLindungi. Jadi jangan masuk ke situ karena ada risiko penularan Covid-19," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 24 Januari 2022.

Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan. Kasus Covid-19 belakangan berkisar di angka 2.000-3.000 kasus per hari. Kasus di Jawa-Bali, khususnya Jabodetabek, masih mendominasi kasus harian yang naik.

Pemerintah juga terus mewaspadai tren positivity rate. Meski secara keseluruhan, PCR dan antigen, positivity rate masih di bawah standar WHO 5 persen, tetapi positivity rate PCR sudah meningkat menjadi 9 persen.

"Dengan berbagai perkembangan tersebut, kami mengimbau masyarakat juga untuk lebih waspada. Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas keluar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan PeduliLindungi ketika beraktivitas di tempat umum," ujar Luhut.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan data PeduliLindungi akan dibuka dalam waktu dekat. Ia menyatakan Wapres Ma'ruf Amin sudah mengizinkan untuk membuka data PeduliLindungi untuk mengukur kedisiplinan protokol kesehatan.

"Sehingga kita bisa melihat lokasi-lokasi mana yang disiplin, sampai ke level titik lokasinya kantornya, tokonya, dan mana yang disiplin. Sehingga, masyarakat bisa bantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi," ujar Menkes Budi Gunadi.

DEWI NURITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus