Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Kerajaan Arab Saudi mulai membolehkan ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia pada awal bulan ini.
Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama tengah menyiapkan mekanisme teknis penyelenggaraan ibadah umrah pada akhir tahun ini.
Ibadah umrah pada masa pandemi rencananya dimulai pada akhir tahun ini.
JAKARTA – Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama tengah menyiapkan mekanisme teknis penyelenggaraan ibadah umrah. Pembahasan ini dimulai setelah Kerajaan Arab Saudi mengizinkan jemaah umrah asal Indonesia pada awal Oktober.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Abdul Kadir Jailani, mengatakan perwakilan pemerintah yang terdiri atas tiga kementerian sedang berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk segera memberangkatkan jemaah umrah. Kementerian Luar Negeri, misalnya, tengah menjalin komunikasi dengan Kerajaan Arab Saudi dalam urusan diplomasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mengurusi aspek diplomasinya," kata Kadir kepada Tempo, kemarin.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan pembukaan umrah bagi jemaah asal Indonesia pada 8 Oktober lalu. Kedutaan Arab Saudi di Jakarta mengirim nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri yang berisi keputusan tersebut. Arab Saudi juga menjelaskan bahwa pembukaan gerbang ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia telah dibahas oleh komite khusus kerajaan.
Keputusan ini merupakan kebijakan terbaru setelah Arab Saudi menutup pintu ibadah umrah sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal tahun lalu. Selama masa pandemi, Arab Saudi hanya membuka pintu umrah secara terbatas bagi dari negara tertentu.
Penumpang tiba setelah melaksanakan umrah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, 2 Maret 2020. TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menjelaskan, pembukaan ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia dilakukan setelah melihat perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air yang kian membaik. "Komite khusus di Kerajaan Arab Saudi saat ini sedang bekerja guna meminimalkan segala hambatan yang menghalangi kemungkinan tidak dapatnya jemaah umrah Indonesia melakukan ibadah umrah," kata dia.
Retno mengatakan kedua negara sudah melakukan diplomasi yang intensif. Diplomasi itu memasuki tahap akhir, seperti menyangkut informasi detail anggota jemaah, data vaksinasi, dan fasilitas-fasilitas yang digunakan agar bisa masuk ke Tanah Suci.
Kerajaan Arab Saudi juga menyiapkan skema karantina selama lima hari bagi anggota jemaah umrah yang belum memenuhi standar yang dipersyaratkan sesuai dengan protokol kesehatan. Karantina tersebut dimaksudkan untuk meminimalkan potensi penularan Covid-19 selama ibadah umrah. Karena itu, Arab Saudi meminta Indonesia menyiapkan keperluan teknis untuk memastikan bahwa jemaah umrah yang diberangkatkan dalam kondisi sehat dan bebas dari Covid-19.
Retno menuturkan Kementerian Luar Negeri sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk membicarakan aspek kesehatan jemaah umrah. "Saya sendiri telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Agama," katanya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belum merespons ketika dimintai konfirmasi mengenai kesiapan kementeriannya. Sebelumnya, Yaqut mengatakan berencana berkunjung ke Arab Saudi untuk meminta kejelasan tentang ibadah umrah pada akhir tahun ini. "Soal haji dan umrah, mudah-mudahan akhir tahun ini saya bisa berangkat ke Arab Saudi untuk mendapatkan kejelasan," kata Yaqut di Bangka Belitung, 2 Oktober lalu.
Yaqut menjelaskan, pemerintah juga berencana meminta tambahan kuota jemaah haji dan umrah kepada otoritas Kerajaan Arab Saudi. Namun ia tidak menjamin permohonan itu akan disetujui oleh pemerintah Arab Saudi.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Rusbandi, turut senang akan kebijakan pembukaan ibadah umrah bagi jemaah asal Indonesia. Namun ia masih menunggu teknis pelaksanaan ibadah umrah dari Kementerian Agama, terutama mengenai aturan teknis protokol kesehatan dan keselamatan jemaah.
Rusbandi berharap warga Kalimantan Selatan segera bisa berangkat menjalankan ibadah umrah pada akhir tahun ini. Selama ini, Kalimantan Selatan termasuk satu di antara beberapa provinsi penyumbang jemaah umrah dan haji terbanyak di Indonesia. "Sebab, hampir dua tahun ini ditutup karena pandemi Covid-19," kata Rusbandi.
AVIT HIDAYAT | ANTARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo