Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFOJABAR-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berupaya memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Salah satu upayanya berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemprov Jabar mendapat dukungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, dan Pertamina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap dengan dukungan dari sejumlah BUMN, kebutuhan oksigen di rumah sakit di Jabar memadai. Hal itu penting untuk menekan risiko kematian pada pasien Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami dibantu Krakatau Steel, didukung Pupuk Sriwidjaja, dan Pertamina untuk persiapan dalam skala besar, sehingga mudah-mudahan tidak ada kejadian rumah sakit kehabisan oksigen," ujarnya berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.
Strategi Pemprov Jabar menyikapi kebutuhan oksigen medis yaitu dengan meningkatkan distribusi dan pengadaan. "Saat ini sedang dilakukan tindak lanjut dari strategi untuk mengatasi persoalan suplai oksigen dan suplai tabung," kata Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso.
Menurut dia, pihaknya akan mengoptimalkan peran seluruh pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, swasta, BUMN, BUMD,BAZNAS, produsen hingga agen. Salah satu upaya kolaboratif yakni meningkatkan distribusi, dukungan transportasi dan SDM terutama untuk kebutuhan sopir dan tenaga angkut tabung. "Saat ini posko oksigen sedang dibentuk di pusat kota di 27 kabupaten/kota," tuturnya.
Langkah lain yang lebih strategis adalah pengadaan 300 tabung gas baru untuk medis berisi gas oksigen 6 meter kubik dan 100 tabung baru berisi gas oksigen 1 meter kubik. Menurut Taufiq, Pemprov Jabar akan menggunakan dana BAZNAS yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana. "Ini akan disinkronkan dengan penyiapan buffer stok tabung gas oksigen," katanya. Selain itu, PemprovJabar juga menyiapkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Kerja sama penting dengan BUMN PT Krakatau Steel lewat PT Krakatau Natural Resources dan BUMD PT Migas Hulu Jabar memastikan Jabar mendapat kuota pengisian oksigen sebanyak 150 tabung 6 meter kubik per hari.
Menurut Taufiq, Pemprov Jabar, sudah menghitung kebutuhan oksigen medis hingga akhir Juli 2021. Pihaknya menargetkan upaya dan kerja keras untuk memenuhi 10 persen kekurangan yang mencapai 9.000 tabung baru. “Kami berterima kasih karena banyak peran penting dari sejumlah sektor, salah satunya dukungan dari Kementerian BUMN lewat Krakatau Steel, Pusri dan Pertamina,” tuturnya.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad melaporkan, ketersediaan oksigen untuk rumah sakit mulai terpenuhi secara bertahap sesuai kebutuhan. Sejauh ini, tidak ada indikasi penimbunan oksigen. Kelangkaan oksigen terjadi murni karena permintaan yang meningkat lebih dari 100 persen. (*)