Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Pemprov Jabar Perbanyak Ruang Isolasi di Desa

Selain menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa maupun kelurahan, Pemprov Jabar intens memperkuat pusat isolasi non rumah sakit.

1 Juli 2021 | 18.56 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/6/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/6/2021). (Foto: Yogi P/Biro Adpim Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFOJABAR- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa maupun kelurahan. Hal itu dilakukan agar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat yang rencananya diberlakukan 2-20 Juli 2021 berjalan optimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, saat PPKM Mikro Darurat berlaku, Rukun Tangga (RT) yang berstatus Zona Merah atau Risiko Tinggi diwajibkan memiliki satu orang untuk melakukan tracing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rencananya akan ada 700 RT di Jabar yang sedang dianalisis apakah efektif menahan penularan Covid-19. Setiap RT wajib memberi satu nama pelacak Covid-19," ujar Ridwan dalam jumpa pers secara daring di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu 30 Juni 2021).

"Kami akan latih pelacak Covid-19 tingkat RT ini agar cepat berkoordinasi untuk melakukan pelacakan dan pengetesan ketika ada kasus covid di daerahnya,"katanya.

Selain menyiapkan ruang isolasi terpusat di desa maupun kelurahan, Pemprov Jabar intens memperkuat pusat isolasi non rumah sakit. Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi pasien tanpa gejala dan bergejala ringan.

Selanjutnya, kata Ridwan, pusat pemulihan bagi pasien Covid-19 yang akan sembuh setelah mendapat penanganan dan perawatan di rumah sakit terus diperkuat. Hal itu diharapkan dapat menekan tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar.“Kami sedang coba menurunkan BOR (Bed Occupancy Rate) dengan memperbanyak ruang isolasi di desa dan memperbanyak pusat pemulihan,” ujarnya.

Dia melaporkan, kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 sudah ditambah sekitar 2.000 unit. Penambahan kapasitas akan dilakukan sampai 60 persen dari total kapasitas rumah sakit di Jabar yang mencapai 54 ribu tempat tidur. Saat ini yang digunakan untuk Covid-19 ada 14.000 dan akan dinaikan hingga maksimal 60 persen atau sekitar 16 ribu tempat tidur

“Tadi pagi saya juga mengecek ke RS Borromeus yang sudah mengonversikan keterisian tempat tidur untuk umum dijadikan tempat tidur pasien Covid-19,”ujarnya.

Selain itu, Ridwan menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan bupati/wali kota di Jabar terkait PPKM Mikro Darurat. “Besok saya sosialisasikan dulu ke 11 daerah Zona Merah. Lalu, kami akan merapatkan secara detail PPKM Mikro Darurat kepada wali kota/bupati,” katanya.(*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus