Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Pemprov Jabar Siapkan Tiga Solusi untuk Vaksinasi Covid-19

Pemprov Jawa Barat memaksimalkan vaksinasi massal melalui menambah infrastruktur sejumlah gedung, mobil vaksin untuk desa-desa terpencil, dan vaksin berbayar.

22 Februari 2021 | 13.48 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (foto:Humas Jabar)
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (foto:Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyiapkan tiga solusi untuk menyikapi sejumlah tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Terlebih dengan jumlah penduduk yang tersebar di 27 kabupaten kota dan 5.321 desa, Jabar hanya memiliki 1.094 puskesmas terlatih program vaksinasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tiga solusi tersebut telah disiapkan namun belum dilaksanakan. Pertama, pihaknya akan memaksimalkan vaksinasi massal dengan menambah infrastruktur atau titik pemberian vaksin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sudah hitung ketidakcukupan infrastruktur yang menjadi ancaman. Oleh karena itu ada tiga (solusi) di Jabar yang saya usulkan, tapi belum dilaksanakan," ujar Ridwan Kamil berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Menurut dia, dengan menjadikan sejumlah gedung termasuk gedung olah raga sebagai lokasi vaksinasi maka vaksinasi akan maksimal. Misalnya saja, Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) di Kota Bandung. 

"Kedua, untuk menjangkau desa-desa di daerah terpencil tapi tingkat kasusnya tinggi, saya sudah minta ke Pak Presiden untuk menggunakan mobil. Jadi nanti ada mobil vaksin yang keliling desa-desa untuk melakukan vaksinasi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar ada penyediaan vaksin mandiri secara berbayar alias tidak perlu menunggu panggilan jadwal pemberian vaksin gratis dari pemerintah pusat. Sebab, , bilamana ingin mencapai herd immunity  semua metode manajemen penyuntikan vaksin harus secepatnya. 

Dengan begitulah, jika ternyata vaksin mandiri ini mempercepat terjadinya herd immunity, maka dia sangat setuju. "Yang penting adalah manajemen penyuntikan mandiri tidak mengganggu jadwal yang sudah diatur di puskesmas. Kalau mau mandiri, Anda harus bayar, karena Anda mengatur sendiri di tempat yang lebih nyaman sendiri. Tidak di puskesmas dan sebagainya," ujarnya. 

Gubernur Ridwan Kamil juga menjelaskan pihaknya menyiapkan sekitar 11.000 vaksinator atau tenaga penyuntik vaksin. Jumlah tersebut akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan saat vaksinasi berlangsung. "Jumlah vaksinator di Jabar terus kita tingkatkan. Sekarang punya 11 ribu, kalau mau (vaksinasi) 8 bulan beres, (vaksinator) kami harus bertambah tiga kali lipat," katanya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus