Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Dua relawan pendukung Andika Perkasa adalah Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (Bara Api) dan Gabungan Relawan Andika Perkasa (Garuda Perkasa).
Kualitas Andika Perkasa berhasil dicitrakan dengan baik lewat media sosial.
Andika Perkasa diduga mempunyai tim media sosial sendiri yang paham bahwa pesan dari media sosial akan lebih mudah masuk ke setiap individu.
JAKARTA – Dukungan kepada Jenderal Andika Perkasa sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2024 mulai bermunculan. Gerakan barisan pendukung Panglima TNI itu terlihat di media sosial ataupun deklarasi langsung di lapangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua kelompok pendukung Andika Perkasa adalah Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (Bara Api) dan Gabungan Relawan Andika Perkasa (Garuda Perkasa). Ketua Umum Bara Api, Adi Kurniawan, mengatakan lembaganya sudah ada sejak September tahun lalu. Saat itu, Andika masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Tapi Bara Api baru mendeklarasikan Andika sebagai calon presiden 2024 pada bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sudah melakukan deklarasi di Jakarta dan Bogor. Insya Allah akan dilanjutkan di Banten, Indramayu, Sukabumi, Maluku, dan Makassar. Kami sedang persiapkan," kata Adi, Ahad, 13 Maret 2022.
Adi merupakan pendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Ia tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (Baranusa). Pengalaman mendukung Jokowi ini menjadi modal Adi untuk mengkampanyekan Andika sebagai kandidat calon presiden. Ia berpendapat bahwa Andika merupakan figur yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
Menurut Adi, tak ada hambatan untuk mengkampanyekan Andika, meski sejumlah pihak menudingnya terlibat dalam peristiwa pembunuhan pegiat hak asasi manusia Papua, Theys Hiyo Eluai, pada 2001. "Jangan isu seperti itu dijadikan cara untuk mencari celah dalam menghambat karier beliau. Biasa, dari dulu isu HAM selalu dimainkan," kata Adi.
Ia mengklaim banyak lapisan masyarakat yang mulai mendukung Andika maju sebagai calon presiden 2024. Dukungan itu diperkirakan terus mengalir ke Andika.
Warga melihat halaman youtube Andika Perkasa pada layar ponsel di Kabupaten Bogor, 13 Maret 2022. Tempo/Bintari Rahmanita
Berbeda dengan Bara Api, kelompok Garuda Perkasa justru belum resmi mendeklarasikan dukungan kepada Andika. Ketua Garuda Perkasa, Boyke Djohan, mengatakan mereka menunggu momentum untuk mendeklarasikan Andika.
"Yang akan kami angkat adalah prestasi beliau. Yang lain sibuk meminta Andika menjadi presiden, saya lihat kurang etis. Kita akan berfokus di sisi baiknya beliau," kata Boyke.
Boyke merupakan Ketua Forum Kader Bela Negara (FKBN) dan mempunyai sejumlah klub taekwondo. Dari lingkaran itu, ia mengaku banyak aspirasi yang masuk untuk mendukung Andika maju sebagai calon presiden.
Baik Adi maupun Boyke membantah keduanya memiliki afiliasi secara langsung dengan Andika Perkasa. Meski begitu, Adi mengakui pernah bertemu dengan Andika beberapa waktu belakangan. Tapi, dalam pertemuan itu, Adi hanya menyampaikan aspirasi masyarakat soal harga minyak goreng yang semakin mahal.
Nama Andika sebagai calon presiden mulai menjadi pembicaraan belakangan ini. Sejumlah lembaga survei juga sudah memasukkan namanya sebagai salah satu kandidat calon presiden dalam riset terbaru mereka. Hasil sigi teranyar sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas Andika berada di angka 2 persen. Tingkat keterpilihan Andika ini berada di atas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Pakar politik pemerintahan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi, mengatakan popularitas Andika bukan hanya hasil dari kinerjanya saat ini, tapi juga sudah berlangsung lama. Di samping itu, Andika memiliki ketokohan yang sangat mungkin diminati oleh masyarakat, yaitu tegas, nasionalis, dan humanis.
Ia mengatakan seluruh kualitas Andika itu berhasil dicitrakan dengan baik lewat media sosial. Wawan menilai Andika semakin sering mejeng di media sosial, baik Twitter, Instagram, TikTok, maupun YouTube, menjelang pemilihan Panglima TNI tahun lalu.
Wawan menduga Andika mempunyai tim media sosial sendiri yang paham bahwa pesan dari media sosial akan lebih mudah masuk ke setiap individu. "Ini karakteristik baru yang menurut saya pada 2024 akan semakin kuat digunakan, langsung targeted ke individu untuk membangun popularitas dan mendorong elektabilitas," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM ini.
Andika memang terlihat sangat aktif di sejumlah platform media sosial, seperti Instagram, YouTube, Twitter, dan Tiktok. Di Instagram, ia memiliki 22 ribu lebih pengikut. Di YouTube, pelanggannya mencapai 87 ribu. Hampir setiap hari akun-akun itu mengunggah video kegiatan Andika. Di YouTube, unggahan Andika kerap memiliki lebih banyak penonton dibanding unggahan akun resmi Pusat Penerangan Markas Besar TNI, meski memiliki konten video yang sama.
Pola penggunaan media sosial semacam ini juga dilakukan oleh sejumlah kandidat calon presiden lainnya, di antaranya Puan Maharani dan Airlangga Hartarto. Namun Wawan melihat Andika bisa memanfaatkan media sosial secara lebih efektif dibanding kandidat calon presiden lainnya.
Ia menduga kondisi itu lantaran Puan dan Airlangga mungkin dianggap terlalu elitis dan tak betul-betul bisa merepresentasikan keresahan masyarakat. Berbeda dengan Andika, yang cenderung banyak menggunakan unggahan program humanis dengan sosok yang lebih kuat. "Materi itu sangat penting. Itu memang tak mudah. Ada yang given, ada juga yang bisa diolah," kata Wawan.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan figur Andika memang menjadi kekuatan utama menantu bekas Kepala Badan Intelijen Negara, Hendropriyono, itu. Selama ini Andika diketahui tak banyak bicara tentang politik ataupun keinginannya untuk maju sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2024. "Karena dia enggak keliatan mau menjadi calon presiden. Pemilih kita itu enggak suka terhadap orang yang ambisius ingin maju," kata Adi.
EGI ADYATAMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo