Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, New Zealand - Pelatihan tanggap penyandang disabilitas atau Disabilities Responsive Training di New Zealand mulai banyak diterapkan. Pelatihan ini diberikan untuk staf pelayan pelanggan yang berhadapan langsung dengan tamu atau pengunjung disabilitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Fasilitas Buat Penyandang Disabilitas di Layanan Penerbangan
Beda Pembagian Ragam Disabilitas di Indonesia dengan Amerika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu lembaga yang menerapkan pelatihan tanggap disabilitas adalah Hamilton Council. Pekerja disabilitas di Hamilton Council, Judy Small mengatakan staf di kantornya tak canggung lagi menghadapi tamu dengan disabilitas setelah mengikuti pelatihan tersebut. "Sebelum mengikuti pelatihan tanggap disabilitas, biasanya mereka akan diam atau bingung mau bersikap seperti apa," ujar Judy Small seperti dikutip dari siaran pers Life Unlimited di Scoop Media.
Judy Small adalah seorang staf Hamilton Council yang merupakan penyandang disabilitas netra. Sebelum ada pelatihan tanggap penyandang disabilitas, Judy kerap merasa pola komunikasi dan ritme kerjanya terhambat. "Karena banyak rekan kerja yang tidak tahu cara menghadapi penyandang disabilitas dan mengira saya tidak mengerti apa yang mereka sampaikan," ujar dia.
Pelatihan tanggap penyandang disabilitas digagas sebuah lembaga Life Unlimited yang berbasis di New Zealand. Liasion Community Life Unlimited, John McIntos mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran karyawan pada suatu perusahaan terhadap orang lain yang memiliki disabilitas.
Menurut data Life Unlimited, jumlah penyandang disabilitas di New Zealand sekitar 24 persen dari populasi penduduk. "Dengan jumlah itu, kita sering tidak sadar melakukan pembatasan interaksi terhadap mereka di beberapa lingkungan umum," ujar John McIntos, yang juga seorang penyandang disabilitas.
Dalam pelatihan tanggap disabilitas itu, para peserta dibekali beberapa petunjuk seperti cara berkomunikasi efektif dengan penyandang disabilitas, penyebutan yang tepat untuk ragam disabilitas, cara mengidentifikasi batas sosial dan fisik di lingkungan sekitar sekaligus cara meminimalisirnya, hingga penyediaan layanan spesial untuk penyandang disabilitas.