Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berbagi Info Kesehatan Kanker Payudara secara Daring

Kegiatan awal peringatan Hari Kanker Sedunia pada awal tahun depan akan dilakukan secara virtual karena pandemi.

22 Desember 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Komunitas pasien dan penyintas kanker payudara, Lovepink Indonesia, merombak seluruh kegiatan kampanye peduli kanker payudara akibat pandemi.

  • Mereka terpaksa mengubah metode perayaan berbagai kegiatan kampanye kesehatan tahunan internasional dari tatap muka ke virtual..

  • Kegiatan penyambutan Hari Kanker Sedunia awal tahun depan akan dilakukan secara virtual karena pandemi.

JAKARTA – Komunitas pasien dan penyintas kanker payudara, Lovepink Indonesia, merombak seluruh kegiatan kampanye peduli kanker payudara akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Mereka terpaksa mengubah metode penyampaian berbagai kegiatan kampanye kesehatan tahunan internasional tersebut dari tatap muka ke virtual. Salah satunya adalah rencana kegiatan awal peringatan Hari Kanker Sedunia, awal bulan depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Koordinator Lovepink Squad, Chris Wicaksana, mengatakan lembaganya menyiapkan berbagai kegiatan kampanye kesehatan di Indonesia untuk memperingati Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia atau Breast Cancer Awareness Month pada 4 Februari tahun depan. “Kegiatannya berbagi pengetahuan seputar gaya hidup sehat untuk meminimalkan risiko kanker payudara,” kata Chris, kemarin.

 

Ia mengatakan kegiatan itu berlangsung dari Januari hingga Februari mendatang. Tapi ia mengatakan perayaan itu bukan kegiatan besar mereka. Biasanya kegiatan tahunan terbesar mereka dilakukan setiap Oktober, yaitu Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia.

 

Saat ini Lovepink Indonesia menggiatkan kampanye seputar kanker payudara secara daring pada masa pandemi. Pada Oktober lalu, mereka menghelat kampanye Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia secara daring. Kegiatan difokuskan pada peningkatan kesadaran penyintas dan pasien terhadap kesehatannya. Apalagi pasien kanker payudara merupakan kelompok rentan terhadap virus corona.

 

Kegiatan teranyar mereka adalah Goes Pink, yaitu karnaval tahunan bagi para penyintas dan pasien kanker payudara, bulan lalu. Karnaval itu merupakan puncak kampanye tahunan Breast Cancer Awareness Month, yang berlangsung sejak awal Oktober hingga November.

 

Dalam acara ini, peserta cukup menatap layar komputer atau gawai. Meski demikian, peserta tetap memeriahkan acara virtual itu dengan melakukan dansa Sadari atau periksa payudara sendiri yang merupakan gerakan edukasi. Dansa itu biasanya diiringi lagu Hoolala oleh penyanyi Yura Yunita.

 

Dalam gawai peserta ditampilkan gambar langkah kaki bersepatu hak yang berpijak di atas lantai bermotif papan catur. Sekejap kemudian tampilan layar berganti, muncul kilatan cahaya dibarengi bunyi rana kamera yang mengambil gambar. Gerakan itu diiringi klip lagu berjudul Utuh dari penyanyi Dira Sugandi. Lagu tersebut ditayangkan dalam acara virtual Indonesia Goes Pink pada 21 November lalu.

 

“Siapakah itu yang di depan cermin? Apakah kabarmu selama ini?” demikian lirik pertama lagu itu mengalun. Nyanyian tersebut seketika menyentuh batin, membuat air mata menetes. Dari tampilan konferensi video itu, rasa haru terlihat pada wajah peserta. “Mensyukuri anugerah Tuhan, kami semua istimewa,” kata Dira Sugandi.

 

Percakapan pun terdengar dengan napas yang agak berat lantaran larut dalam keharuan. Ada sebanyak 269 peserta dalam acara virtual tersebut. Ajeng Stephanie, seorang penyintas kanker payudara, ikut berbagi pengalaman dalam acara ini. Ia mengingat lagi keadaannya dua tahun lalu. Waktu itu ia berumur 33 tahun. Rasa heran muncul ketika meraba benjolan di payudaranya. Ia menyadari ada benjolan ketika sedang menyusui anaknya.

 

Ia sempat mengira itu kelenjar susu, tapi ada rasa gelisah yang muncul. Ajeng mencoba mencari jawaban melalui penelusuran di Internet. Keberadaan sel ganas sudah terbayang, ia mengambil sikap untuk melanjutkan ke pemeriksaan medis. “Ketika biopsi, terlihat ada bentuk seperti awan, itu sel ganas. Ini kanker payudara,” katanya.

 

 

Wakil Ketua Lovepink Indonesia, Tri Oetami, mengatakan kegiatan tahunan Breast Cancer Awareness Month ini pertama kali diadakan pada 2014. Waktu itu masih bernama Jakarta Goes Pink. Anggota komunitas terus bertambah sampai punya perwakilan di luar Jakarta, seperti Bandung, Padang, Banjarbaru, Jember, dan Yogyakarta. Nama acara lalu berubah menjadi Indonesia Goes Pink ketika acara berlangsung di Bali pada 2017.

 

BRAM SETIAWAN (BALI) | AVIT HIDAYAT


Berbagi Info Kesehatan Kanker Payudara secara Daring

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus