Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Perjalanan Natalius Pigai, dari Juru Parkir hingga Jadi Menteri HAM

Di rapat dengar pendapat bersama Komisi XIII DPR, Natalius Pigai menyebut dirinya pernah menjadi juru parkir

4 November 2024 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, meminta tambahan pegawai dari 188 orang menjadi 2.544 pegawai. Usulan tersebut disampaikan Pigai saat rapat dengar pendapat bersama Komisi XIII DPR, Kamis, 31 Oktober 2024. "Setelah saya hitung kekuatan personel saya, yang ada sekarang baru 188 staf. Dengan adanya struktur baru, saya membutuhkan 2.544 orang staf," kata Pigai.

Pigai menyebut penambahan pegawai ini harus dibarengi dengan penambahan anggaran untuk belanja pegawai. Menurutnya pegawai sebanyak 2.544 membutuhkan lebih dari Rp 1,2 triliun.

Perjalanan Karier Natalius Pigai

Saat sesi perkenalan dengan Komisi XIII DPR, Pigai memperkenalkan diri sebagai aktivis jalanan yang meniti karier dari bawah. Pigai juga mengklaim namanya sudah dikenal seantero Indonesia. “Nama saya sudah terkenal seantero Republik Indonesia ini, tapi hari ini saya dikenalkan sebagai seorang yang punya misi penegakan HAM, bukan sebagai perusak,” kata Pigai.

Dalam kesempatan perkenalan itu, Pigai mengatakan bahwa dia pernah menjadi juru parkir di Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. “Saya sendiri awalnya berasal dari juru parkir, setelah itu jadi honorer dan jadi CPNS. Setelah itu jadi staf, antar-antar surat, lalu dapat jabatan struktural hingga jadi pimpinan Komnas HAM, dan sekarang menteri” ujar Pigai.

Sebagai aktivis HAM, Pigai dikenal lantang dalam menyuarakan isu-isu keadilan dan penegakan HAM, terutama di wilayah asalnya, Papua. Selama menjadi komisioner Komnas HAM, Pigai kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil dan hak-hak dasar warga negara.

Pigai pernah menjadi staf peneliti di Graha Budaya Indonesia-Jepang (1998-2001) dan staf Yayasan Cindelaras yang berkomitmen dalam pengembangan kearifan lokal serta perjuangan hak-hak petani. Ia juga pernah aktif di lembaga swadaya masyarakat, di antaranya Yayasan Sejati yang fokus pada hak-hak kelompok terpinggir di Papua, Dayak, Sasak, dan Aceh antara 1999 hingga 2002.

Natalius Pigai kemudian mengawali karir profesionalnya sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Ir Alhilal Hamdi dan Yacob Nuwa Wea) dari 1999 hingga 2004. Selama periode tersebut ia dipercaya untuk menjadi moderator dialog interaktif di TVRI yang membahas isu-isu politik dan pemerintahan dari 2006 hingga 2008.

Dia juga pernah menjabat sebagai Konsultan Deputi Pengawasan BRR Aceh-Nias dan tim asistensi di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri di bawah Prof Djohermansyah Johan pada 2010 hingga 2012.

Kemudian, ia menjadi salah satu dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dari 2012 hingga 2017. Hingga pada 20 Oktober 2024, Natalius Pigai dilantik oleh Presiden Prabowo sebagai Menteri HAM.

LINDA LESTARI I NANDITO PUTRA I PUTRI SAFIRA PITRALOKA 

Pilihan Editor: Profil 5 Konglomerat Tajir yang Bantu Proyek 3 Juta Rumah Prabowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus