Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PSI Ade Armando meminta maaf usai pernyataannya menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Ade mengaku bahwa ucapannya soal dinasti Yogyakarta merupakan pendapat pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Melalui video ini saya ingin mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya. Seandainya video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di daerah istimewa yogyakarta," ujar Ade dalam video yang diunggah melalui akun @adearmando61.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, akibat pernyataannya, Ade mengaku mendengar kabar bahwa akan ada aksi menangkap dirinya dan rencana sejumlah pihak mendatangi kantor PSI di Yogyakarta. Oleh karena itu, Ade pun meminta maaf bila videonya telah menimbulkan kegaduhan.
"Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta. Saya harus clear kan apa yang saya sampaikan di video saya tersebut sepenuhnya adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik maupun policy dari DPP PSI dan DPW PSI Yogyakarta, itu sepenuhnya pandangan saya," ujar Ade.
"Tapi karena itu mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila ternyata video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan legaduhan."
Sebelumnya, pernyataan Ade soal politik dinasti di Yogyakarta menuai sorotan. Pernyataan itu bermula ketika ia mengkritik gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti yang dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurutnya, aksi protes yang dilakukan BEM UI dan BEM UGM itu sangat ironi karena politik dinasti sebenarnya justru ada di Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Ade Armando lewat video yang diunggah melalui akun X-nya, @adearmando61 pada 2 Desember 2023. Namun berdasarkan pantauan Tempo pada Senin, 4 Desember 2023, video tersebut telah dihapus. Meski begitu, video pernyataan Ade masih beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah ulang oleh akun Tiktok @Jakartabergetar.
"Terus terang saya meragukan keseriusan para mahasiswa memperjuangkan demokrasi, misalnya saja saya baca bahwa ada gerakan aliansi mahasiswa di Jogja melawan politik dinasti, di video pendeknya tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM, mereka gunakan baju kaos bertuliskan republik rasa kerajaan," kata Ade Armando, dikutip dari akun Tiktok @Jakartabergetar pada Senin, 4 Desember 2023.
Lebih lanjut, Ade Armando menilai aksi protes dinasti politik Jokowi tersebut sangat ironi. Dia mengatakan seharusnya mahasiswa melawan sistem dinasti di Yogyakarta yang gubernurnya menjabat tidak melalui pemilihan umum tapi karena faktor keturunan.
"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," jelasnya.
"Pertanyaannya, kenapa mahasiswa diam saja menyaksikan politik dinasti yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi ini? Apakah mereka takut? Atau memang nggak paham apa arti politik dinasti? Ayo gunakan akal sehat, karena hanya dengan akal sehat Indonesia akan selamat," lanjut dia.
Selanjutnya kecaman untuk Ade...
Pernyataan itupun kemudian menuai kecaman sejumlah pihak. Elemen masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) sebagai mendatangi kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Yogyakarta pada Senin, 4 Desember 2023. Mereka memprotes pernyataan Ade Armando, soal dinasti di Yogyakarta.
Paman Usman Desak PSI Tegas ke Ade Armando
Kelompok massa yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendesak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersikap tegas pada kadernya Ade Armando.
Pasalnya, Ade Armando dinilai telah menghina Yogyakarta melalui unggahan di media sosialnya dengan menyinggung dinasti di Yogyakarta serta soal pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tak melalui sistem pemilu.
“PSI harus segera bersikap tegas soal Ade Armando, tidak bisa lepas tangan begitu saja karena dia adalah kader dan caleg PSI,” kata Widihasto, Koordinator Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan saat berdemonstrasi di kantor PSI DIY Senin 4 Desember 2023.
Widihasto menuturkan pihak kepolisian juga perlu segera menangkap pegiat media sosial tersebut karena terindikasi telah menyebarluaskan kabar bohong yang tidak sesuai dengan fakta hukum terkait kesejarahan Yogyakarta.
“Kami memberi waktu PSI bersikap soal Ade Armando dalam waktu 2x 24 jam sejak aksi ini digelar,” kata dia.
RIZKI DEWI AYU | PRIBADI WICAKSONO