Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Petani Milenial Jalani Pemagangan dengan Optimal

Setiap tahapan dilalui dengan optimal dan menerapkan prinsip kehati-hatian agar calon petani milenial mendapatkan hasil yang maksimal.

31 Mei 2021 | 16.15 WIB

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3/2021). (Foto: Pipin/Humas Jabar)
Perbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan Kick-Off Program Petani Milenial. Peresmian itu ditandai dengan penyematan apron kepada perwakilan petani milenial di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/3/2021). (Foto: Pipin/Humas Jabar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFOJABAR-Program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memasuki tahapan pelatihan dan pemagangan. Setiap tahapan dilalui dengan optimal dan menerapkan prinsip kehati-hatian agar calon petani milenial mendapatkan hasil yang maksimal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebelum masuk pada pelatihan dan pemagangan, tahapan demi tahapan sudah dilalui. Yaitu, mulai dari pendaftaran, seleksi, BI checking, sampai pencarian offtaker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejauh ini semua tahapan berjalan baik. Tapi memang dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Karena kami tidak mau Petani Milenial ini gagal dalam melakukan aktivitasnya," ujar Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar. 

Benny menyampaikan, gelombang pertama program Petani Milenial ini harus berhasil karena akan dijadikan percontohan bagi gelombang berikutnya. Adapun animo milenial Jabar mengikuti program Petani Milenial tergolong tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 8.998 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.240 orang dinyatakan lolos seleksi. 

Selain bidang pertanian, program Petani Milenial mencakup juga bidang peternakan, perikanan, dan perkebunan. Bidang pertanian dengan komoditas tanaman holtikultura paling banyak diminati calon petani milenial. 

Ssemua perangkat daerah yang menjadi penanggung jawab setiap bidang sudah melakukan pemagangan maupun pelatihan. Pemagangan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan calon petani milenial. 

"Hampir semua perangkat daerah sudah melakukan pemagangan. Pemagangan bertujuan untuk membekali petani milenial agar paham tentang tata cara bertani yang baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan panen yang baik," kata Benny. 

Kick-off program Petani Milenial dilakukan pada Jumat 26 Maret 2021 di lahan milik penulis Pidi Baiq yang berlokasi di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi tersebut dipilih untuk menginspirasi calon petani milenial. Bahwa mereka dapat mengembangkan usahanya di bidang pertanian. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus