Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pilgub Sulsel: Elektabilitas Nurdin Halid di Posisi Teratas

Nurdin Halid dipilih karena menawarkan program yang dibutuhkan masyarakat.

8 Juni 2018 | 09.27 WIB

Pasangan calon gubernur-wagub Sulawesi Selatan Nurdin Halid (ketiga kiri)-Aziz Kahhar Mudzakkar (ketiga kanan) berfoto bersama simpatisan di Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Februari 2018. ANTARA/Yusran Uccang
Perbesar
Pasangan calon gubernur-wagub Sulawesi Selatan Nurdin Halid (ketiga kiri)-Aziz Kahhar Mudzakkar (ketiga kanan) berfoto bersama simpatisan di Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Februari 2018. ANTARA/Yusran Uccang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Makassar - Hasil survei lembaga riset INDex Indonesia menunjukan elektabilitas Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar berada di posisi tertinggi menjelang Pilgub Sulawesi Selatan 2018.

“Pasangan NH-Aziz dipilih karena menawarkan program yang dibutuhkan masyarakat,” kata Direktur Eksekutif INDex Indonesia Agung Prihatna di Makassar, Kamis, 7 Juni 2018.

Baca: Survei Pilgub Sulsel: Nurdin Halid Membayangi Ketat Ichsan Limpo

Pasangan NH-Aziz meraih dukungan 30,1 persen, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (23,4 persen), Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (18,9 persen), dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (5,1 persen).

Tak hanya soal program, Agung mengatakan dipilihnya NH-Aziz juga lantaran dianggap orang baik, ramah dan sopan. Dan pertimbangan ini berdasarkan rasional dan emosional masing-masing pasangan calon.

Keunggulan NH-Aziz dianggap signifikan secara statistik, karena rendahnya margin of error sebesar 1 persen. “Tapi elektabiltas semua pasangan calon cenderung meningkat,” ucapnya.

INDex Indonesia menyelenggarakan survei pada 1-15 Mei 2018 di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Jumlah responden adalah 11.200 orang, dengan sampel ditentukan secara acak dan teknik multistage random sampling, hingga tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Baca: Nurdin Halid dan Luka Masa Lalu yang Tidak Bisa Dihapus

Ketua Departemen Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, Andi Ali Armunanto, mengatakan keuntungan dari sampel besar adalah margin of error dipastikan rendah. Sehingga validasinya juga tergolong lebih tinggi. “Rata-rara para kandidat mengandalkan faktor ganda dalam menggalang dukungan masyarakat,” katanya.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, mengungkapkan hasil survei ini bisa menjadi rujukan bagi masing-masing pasangan untuk mengatur strategi pemenangannya. “Jelang pencoblosan menjadi titik rawan bagi kandidat. Sekarang bagaimana caranya calon mengejar 22 persen swing voters,” tutur dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amirullah

Amirullah

Redaktur desk nasional. Menjadi bagian Tempo sejak 2008. Pernah meliput isu-isu perkotaan, ekonomi, hingga politik. Pada 2016-2017 ditugaskan menjadi wartawan Istana Negara

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus