Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

PKB Belum Sepakat Uu Ruzhanul Ulum sebagai Pasangan Ridwan Kamil

Uu Ruzhanul Ulum dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

25 Oktober 2017 | 19.31 WIB

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar berbicara kepada wartawan usai acara perayaan ulang tahun PKB yang ke-18 di kompleks parlemen, Jakarta, 25 Oktober 2017. TEMPO/Putri
Perbesar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar berbicara kepada wartawan usai acara perayaan ulang tahun PKB yang ke-18 di kompleks parlemen, Jakarta, 25 Oktober 2017. TEMPO/Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan belum menyetujui Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai pasangan Ridwan Kamil pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.

Uu dicalonkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pada Selasa, 24 Oktober 2017 PPP mendukung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur. Adapun sebagai calon wakil gubernur, PPP menyodorkan Uu yang juga kader partai berlambang kabah tersebut.

Baca: Dukung Ridwan Kamil, PPP Minta Anggaran untuk Pesantren

"Soal cawagubnya harus kita bicarakan bersama," kata Cak Imin, sapaan Muhaimin, usai acara perayaan ulang tahun ke-18 PKB di kompleks parlemen, Jakarta pada Rabu, 25 Oktober 2017.

Muhaimin  menyambut baik dan berterima kasih atas bergabungnya PPP dalam koalisiPKB dan Nasdem. Ditambah PPP, kini koalisi memiliki 21 kursi elektoral hingga dapat mengusungRidwan sebagai calon gubernur. Kendati begitu, Muhaimin mengaku belum ada komunikasi antara PKB dan PPP ihwal bakal calon wakil gubernur yang akan diusung.

Simak: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Siapkan Jargon 'Rindu'

Menurut Muhaimin, PKB berkeinginan mendorong kadernya sendiri untuk mendampingi Ridwan Kamil. "Pasti kita punya calon dan kami tidak mau Uu. Kami mau calon lain," ujar Muhaimin .

Namun Muhaimin mengatakan akan melihat hasil survei elektabilitas Uu sebagai bakal calon pendamping Ridwan. "Kalau surveinya bagus apa boleh buat, kalau surveinya jelek ya kami tolak," kata dia .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus