Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Savana Taman Nasional Komodo

Kebakaran savana di kawasan Taman Nasional Komodo terjadi pada Rabu malam dan baru bisa dipadamkan keesokan harinya.

3 Agustus 2018 | 11.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kupang - Kebakaran hutan savana terjadi di Gili Lawa, kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu malam, 1 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gili Lawa," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara pada Jumat, 3 Agustus 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Budi, kejadian itu diketahui dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekitar pukul 18.15 Wita. Pihaknya langsung merespons dengan mengerahkan petugas dari Res Loh Sebita dan Res Padar untuk melakukan pemadaman.

Selanjutnya, menyusul tim pemadam kebakaran Balai Taman Nasional Komodo yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian sekitar pukul 22.00 Wita. "Kami langsung meminta pemandu wisata yang memberikan informasi untuk mendata pengunjung yang terakhir turun dari bukit yang merupakan lokasi terjadinya kebakaran dan menahan mereka," kata Budi.

Api baru dinyatakan padam pada Kamis, 2 Agustus 2018, sekitar pukul 03.15 Wita. Budi belum bisa memastikan luas lahan yang terbakar, tapi lahan yang terbakar merupakan hutan yang didominasi padang savana.

Kepolisian Resor Manggarai Barat, kata Budi, sedang menyelidiki penyebab kebakaran di Taman Nasional Komodo itu. Dugaan sementara, pelaku kebakaran adalah penumpang kapal yang sedang singgah di lokasi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan penyidik masih melakukan pemeriksaan dan belum memastikan penyebab kebakaran tersebut. "Masih diselidiki apakah ada oknum yang membakar hutan tersebut atau karena penyebab lainnya," ujarnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus