Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy mengatakan saat ini kesolidan koalisi pendukung Ridwan Kamil, yaitu PPP, PKB, dan Partai NasDem, dalam pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018 sedang diuji. Menurut dia, partai-partai lain di luar koalisi sedang berupaya agar Wali Kota Bandung itu batal maju karena tidak memenuhi syarat dukungan 20 persen kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Romi menuturkan berdasarkan survei dari sejumlah lembaga, elektabilitas Ridwan Kamil selalu yang tertinggi dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Emil biasa Wali Kota Bandung itu disapa bukan berasal dari partai politik tetapi elektabilitasnya melesat meninggalkan nama-nama lain yang merupakan kader partai. "Sehingga satu-satunya cara untuk menganulir kemenangan Emil hanyalah dengan memastikan dia tidak berangkat," katanya di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa, 26 Desember 2017.
Baca: PPP Bersama PKB dan Nasdem Solid Dukung Ridwan Kamil
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di DPRD Jawa Barat, PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, dan Partai NasDem 5 kursi. Koalisi tiga partai ini mampu mengantongi 21 kursi DPRD Jawa Barat atau hanya terpaut 1 kursi dari syarat minimal dukungan yang ditentukan Undang-Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Jika salah satu partai berubah pikiran, maka peluang Ridwan Kamil untuk maju sulit.
Salah satu partai yang tengah menggoda kekompakan mereka, kata Romi, adalah Partai Golkar. Golkar secara resmi menyampaikan pada pihaknya ingin memasangkan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan kader PPP sekaligus Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Baca: Begini Hitung-hitungan Golkar Tarik Dukungan dari Ridwan Kamil
Namun, kata Romi, komunikasi dengan Golkar itu baru dilakukan sebatas pengurus di daerah. Adapun para petinggi partai di tingkat pusat belum melakukannya komunikasi dengan Partai Golkar terkait Pilgub Jabar 2018.