Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Meutya Hafid mengaku dihubungi oleh mitranya di Kementerian Pertahanan ihwal kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. Meutya mengatakan ia diberitahu Prabowo akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper, US Army, dan US Air Force.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dubes kita di AS juga sudah melaporkan kepada kami mengenai kedatangan Pak Prabowo di sana dan apa yang kira-kira menjadi suasana kebatinan antara Indonesia dan AS dalam hal kerja sama pertahanan," kata Meutya ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meutya mengatakan Komisi I mendukung kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat. Dia berujar, selain potensi peningkatan kerja sama, peningkatan ketegangan juga mungkin terjadi di masa pandemi Covid-19 ini. Maka, Meutya menilai penting bagi negara-negara untuk berkomunikasi demi mencari titik temu.
"Yang pasti tentang ketegangan di Laut Cina Selatan juga menjadi salah satu dari sekian banyak topik yang akan dibahas," kata Meutya.
Meutya tak menampik dalam kunjungan Prabowo ada pembicaraan ihwal jet tempur F-35. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu memang disebut-sebut sedang membidik alutsista tersebut.
"Kalau jet tempur saya yakin pasti ada, tapi itu hanya sebagian kecil dari pembicaraan yang lebih luas lagi," ujar politikus Golkar ini.
Prabowo berkunjung ke Amerika sejak 15 Oktober lalu atas undangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper. Ketua Umum Gerindra itu akan berada di Negeri Abang Sam selama empat hari.
Prabowo akhirnya menginjakkan kaki di AS setelah 20 tahun dilarang masuk ke negara tersebut lantaran dianggap terlibat dalam penculikan dan penghilangan aktivis. Amnesty International dan pegiat HAM mengecam keputusan Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan visa untuk Prabowo.