Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyerukan para relawan pendukungnya agar menjaga tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April nanti untuk mengantisipasi kecurangan. Prabowo mengatakan, hingga saat ini masih banyak daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah yang ditemukan tim pemenangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan Prabowo saat berkampanye di kawasan Wisata Danau Cimpago, Padang, Sumatera Barat, Selasa, 2 April 2019.
"Saudara-saudara semua, 17 April nanti mari jaga TPS-TPS. Jangan sampai ada hantu-hantu mau milih, jangan sampai ada tuyul-tuyul yang datang, jangan sampai ada orang mati datang ke TPS," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis.
Prabowo menanyakan kesiapan pendukungnya untuk berjaga di TPS. Dia juga bertanya apakah mereka akan takut jika ada yang mengintimidasi.
Mendapat teriakan "siap" dari massa, Prabowo mengaku semakin yakin menyongsong hari pencoblosan. Dia menilai masyarakat menginginkan perubahan melalui pemilihan presiden 2019 ini. "Ingat coblos 02 bukan untuk Prabowo-Sandi, tapi untuk masa depan anak cucu kalian," kata Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Sumatera Barat merupakan daerah basis pendukung Prabowo. Saat Pilpres 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa menang telak dengan meraup 1.797.505 suara atau 76,9 persen. Rivalnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya memperoleh 539.308 suara atau 23,1 persen.
Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga tengah mempersoalkan DPT Pemilu 2019 ke Komisi Pemilihan Umum. BPN menyatakan menemukan banyak daftar pemilih invalid, mulai dari pemilih yang bertanggal lahir sama hingga data ganda.
Berdasarkan data yang dilaporkan ke KPU, BPN mengklaim menemukan 17,5 juta DPT bertanggal lahir sama di 1 Juli, 31 Desember, dan 1 Januari. BPN juga menyatakan menemukan ada sekitar 304.782 DPT berusia di atas 90 tahun, 20.475 DPT berusia di bawah 17 tahun, Kartu Keluarga manipulatif sebanyak 41.555 KK, data invalid sebanyak 18.832.149, dan data ganda sebanyak 6.169.895.