Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, masih mempertimbangkan masukan kader untuk memutuskan arah politik partainya seusai pemilihan presiden 2019. Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, mengatakan di antara kader yang bakal memberi masukan kepada Prabowo adalah para kepala daerah dari Gerindra. "Prabowo, dalam mengambil keputusan politik, pasti didasari keputusan bersama antara dewan pembina dan kadernya," kata Arief di Jakarta, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief mengatakan beberapa kepala daerah dari Gerindra, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota, memiliki kecenderungan akan menyetujui jika Gerindra mendukung pemerintahan Joko Widodo. Pertimbangannya, kata Arief, pemerintah daerah membutuhkan sinergi dengan pemerintah pusat untuk menjalankan kebijakan di daerah. "Mereka butuh dukungan pemerintah pusat. Kalau ada wakil Gerindra di pemerintahan, itu bisa membantu komunikasi mereka," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arah politik Gerindra menjadi sorotan setelah Prabowo bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 13 Juli lalu. Dalam pertemuan di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, Jakarta, itu Jokowi dan Prabowo memberi sinyal bakal berkoalisi. Prabowo menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah.
Prabowo membahas hasil pertemuan dengan Jokowi ini dalam rapat dewan pembina partainya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jumat lalu. Arief mengatakan, walau Prabowo sudah mendapat masukan dari dewan pembina, arah politik Gerindra tetap akan diputuskan melalui rapat kerja nasional pada September mendatang.
Selain itu, kata dia, pertemuan lanjutan antara Jokowi dan Prabowo akan menjadi penentu jadi-tidaknya Gerindra merapat ke barisan pendukung pemerintah. "Sebenarnya tujuan kami sama, hanya strategi dan caranya beda. Visi Gerindra lebih banyak memberi masukan atas kekurangan Jokowi lima tahun pertama," kata Arief.
Menurut Arief, pertemuan lanjutan antara Prabowo dan Jokowi akan berusaha menyamakan visi dan misi, serta membahas kebutuhan Jokowi dalam membentuk kabinet baru. Pembahasan tersebut juga akan melibatkan pimpinan partai koalisi pemerintah untuk membahas porsi alat kelengkapan DPR. "Yang pasti, kami tidak mengintervensi Jokowi menyusun kabinet," katanya.
Ketua DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan dewan pembina memberi sejumlah catatan pada saat Prabowo memaparkan hasil pertemuannya dengan Jokowi. Catatan itu diberikan karena Prabowo tidak mengajak dewan pembina untuk berdiskusi lebih dulu ketika memutuskan bertemu dengan Jokowi.
Menurut Dasco, keputusan Prabowo bertemu dengan Jokowi diambil karena didasari dinamika politik selama pemilihan presiden. "Pertemuan di MRT itu tujuannya adalah meredam gejolak di masyarakat sehingga suasana bisa menjadi kondusif," katanya.
Ia menambahkan, pertemuan Prabowo dengan dewan pembina juga akan semakin intens dilakukan. Sebab, kata dia, Gerindra perlu segera menentukan arah dan kebijakan partai lima tahun ke depan. "Dewan pembina meminta agar diadakan rapat rutin untuk membahas langkah yang akan diambil partai, termasuk rencana masuk ke dalam atau di luar pemerintahan," ucap Dasco. ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | ARKHELAUS WISNU
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo